Prananda Prabowo
Sosok Prananda Prabowo Putra Megawati Soekarnoputri, Calon Penerus Ketum PDIP Selain Puan Maharani
Sosok Prananda Prabowo adik Puan Maharani digadang jadi calon Ketua Umum DPP PDIP pengganti Megawati Soekarnoputri, Lirik Lagu Pengkhianat yang viral
TRIBUN-TIMUR.COM - Berbeda dengan Puan Maharani yang sering jadi sorotan media, sosok Prananda Prabowo lebih banyak bekerja di balik layar.
Sosok Prananda Prabowo juga digadang-gadang jadi penerus Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP.
Jika Puan Maharani saat ini jadi Ketua DPR RI, kakaknya Prananda Prabowo jarang jadi sorotan media.

Namun tak berarti Prananda Prabowo tak punya peran di PDIP.
Justeru sama vitalnya dengan Puan Maharani adiknya.
Salah satunya, Prananda Prabowo jadi konseptor naskah-naskah pidato Megawati Soekarnoputri.
Salah satu penampilan Prananda Prabowo yang viral saat merilis lagu berjudul Pengkhianat.
Masih Ingat Lagu Pengkhianat? Dinyanyikan Prananda Prabowo Putra Megawati Ketum PDIP, 'Pengkhianat berwajah santun'
Lagu berjudul Pengkhianat dulu pernah heboh.
Karena dinyanyikan Prananda Prabowo bersama grup musiknya. Musiknya cadas!
Pada Juni 2015, publik di Tanah Air dihebohkan atas munculnya lagu "Pengkhianat" di YouTube.
Lagu itu ikut dipopulerkan Muhammad Prananda Prabowo, putra Megawati Soekarnoputri melalui grup musik rock Rodinda.
Rodinda adalah singkatan dari "Romantika, Dinamika dan Dialektika".
Banyak masyarakat menilai lagu tersebut cukup menggetarkan lantaran selain musiknya terbilang keras, tetapi juga membuat publik bertanya-tanya siapa sebenarnya "Pengkhianat" yang dimaksud.
Di tengah asumsi, muncul berbagai spekulasi bahwa lagu tersebut ditujukan kepada orang per orang, apalagi salah satu liriknya memuat kalimat "Pengkhianat berwajah santun".
Berikut ini lirik "Pengkhianat".
"Telah kuserahkan seluruh jiwaku
Untuk menjadi nafas dalam gerak langkah perjuanganmu
Dasar kau pengkhianat
Sangkakala pertarungan
Kau tiupkan dua jago
Kau pikir karena kuasamu
Mati langkahku kau buat
Janji mu tipu muslihat
Senyummu bulus membius
Cukup sampai di sini lukaku dendamnya kurawat
Tapi sisa waktu kesumatku
Dasar kau pengkhianat
Pengkhianat berwajah santun
Dasar kau pengkhianat
Lihatlah kau berbuat tebarmu
Tempus Abire Tibi Est
Tempus Abire Tibi Est
Waktumu sudah habis
Manusia tak punya malu
Janjimu tipu muslihat
Senyummu bulus membius
Cukup sampai disini lukaku dendamnya kurawat
Tapi sisa waktu kesumatmu
Dasar kau pengkhianat
Pengkhianat berwajah santun
Dasar kau pengkhianat
Lihatlah kau perbuat tebarmu
Waktumu sudah habis
Manusia tak punya malu
Tunggu saatnya kan tiba
Pasti lah akan tiba
Tiba masa kubuat perhitungan
Membalas pengkhianatan
Apakah lagu ini ditujukan kepada Joko Widodo atau Jokowi yang baru terpilih sebagai Presiden RI pada waktu itu?
Vokalis band Rodinda, Rully Worotikan, menjelaskan, dalam lagu "Pengkhianat", Prananda Prabowo tidak menunjukkannya kepada siapa pun, apalagi kepada sosok Jokowi.
"Mas Nanan (Prananda) itu sahabat dekat Pak Jokowi. Yang memelintir itu kan orang yang tidak mengerti. Maklum, sekarang ini masyarakat terbelah, di satu sisi pendukung Jokowi dan di sisi lain pembenci Jokowi," kata Rully di Jakarta, Senin (15/6/2015).
Dalam single lagu tersebut, menurut dia, Prananda Prabowo sedang menelusuri sebuah teori revolusi.
Adapun teori itu adalah "setiap revolusi akan melahirkan pengkhianatan".
Rully menjelaskan, dalam revolusi, juga dikenal "selalu memakan anak kandungnya sendiri".
"Jadi, dalam revolusi itu, langkah pertama, ciptakan siapa lawan dan siapa kawan. Nah, pengkhianat itu yang paling bahaya karena muncul di garis belakang, menikam perjuangan," ujarnya.
Jadi, tambah dia, lagu tersebut sekadar untuk pembelajaran politik sebenarnya, tidak ditujukan kepada orang per orang, tetapi sebuah pencerahan politik lewat lagu.
Prananda Prabowo, yang menelurkan album Rodinda, juga merilis lagu berjudul "Aku Melihat Indonesia".
Menurut Rully, judul lagu ini memberikan pesan kepada generasi muda Indonesia untuk mencintai tanah air Indonesia dengan penuh perasaan.
Rully pun meminta masyarakat jangan gampang memelintir sesuatu dan mengait-ngaitkannya sehingga menimbulkan prasangka yang tidak-tidak.
Terlebih lagi, prasangka tersebut justru akan memunculkan budaya adu domba.
Prananda Prabowo menggunakan akronim ajaran revolusi Soekarno ini ke dalam band-nya.
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Ekonomi Digital itu merupakan salah satu tokoh politik PDIP yang bisa dikatakan memiliki akar kekuatan politik besar, tetapi namanya jarang muncul.
Kemunculannya di permukaan publik ini jelas menjadi perhatian besar banyak pihak.
Prananda Prabowo memang agak kurang dikenal publik, tetapi memiliki pengaruh kuat di akar massa PDI Perjuangan.
Prananda Prabowo di grup band tersebut memegang bass.
Hingga kini, dia pun sangat dekat dengan banyak pemusik, terutama dengan kelompok Slank.
Pada tahun 1980-an, ia sendiri sering main band dengan beberapa lingkaran dalam Slank, seperti Masto, adik kandung Bimbim Slank.
Bagaimana kabarnya sekarang?
Prananda Prabowo kini masih aktif di DPP PDIP sebagai Ketua DPP Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Ekonomi Digital
Walaupun dia jarang muncul di media massa, namun dia bekerja dari balik layar.
Salah bukti kerja nyata Prananda Prabowo adalah berhasil memenangkan mayoritas usungan PDIP di Pilkada serentak di Bali pada tahun 2020.
Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Koster mengatakan, kemenangan partainya di 5 dari 6 Pilkada di Bali tak lepas dari peran Prananda Prabowo.
Menurut Koster, seluruh kader yang diusung di Bali diperjuangkan Prananda Prabowo agar mendapat persetujuan dari sang ketua umum partai untuk maju Pilkada.
"Kerja kader serta simpatisan partai kami sangat militan. Calon yang kami usung adalah aspirasi dari bawah, yang kemudian diperjuangkan Mas Prananda untuk mendapat persetujuan dari Ibu Ketua Umum," kata Koster dalam siaran persnya, Sabtu (12/12).
Koster juga menyebut Prananda Prabowo selalu memberi arahan untuk mengonsolidasikan partai.
Prananda Prabowo juga kini dinilai potensial menjadi Ketua Umum PDIP menggantikan ibunya.
Track record Prananda Prabowo dinilai lebih bagus dibanding saudara tirinya, Puan Maharani yang sarat kontroversi.
Penilaian itu disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin.
Profil Prananda Prabowo?
Muhammad Prananda Prabowo lahir 23 April 1970.
Pria usia 50 tahun itu biasa dipanggil Prana atau Nanan.
Dia pernah menjabat Kepala Ruang Pengendali dan Analisis Situasi DPP PDIP.
Prananda Prabowo adalah putra kedua Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarno Putri dari suami pertamanya, Letnan Satu Penerbang Surindro Supjarso.
Dari pasangan ini, Prananda Prabowo memiliki seorang kakak, Mohamad Rizki Pratama.
Dari pernikahan ibunya dengan Taufik Kiemas, Prananda Prabowo memiliki seorang adik, Puan Maharani.
Pranda Prabowo menikah dan ayah dari dua anak.
Istrinya bernama Nancy Prananda, sedangkan anaknya bernama Muhammad Prabhaswara Pranakarno dan Diah Safira Octaliakasih.
Oleh sejumlah kaum Marhaen, ia dianggap sebagai salah satu pewaris trah Soekarno.
Bahkan, ia pernah didaulat sebagai keturunan ideologis Bung Karno yang paling tepat menggantikan Megawati Soekarnoputri.
Prananda Prabowo dikenal sebagai ideolog dan peminat teknologi komunikasi dan informasi.
Ia pertama kali muncul saat Megawati Soekarnoputri mengajaknya dalam konferensi pers bersama sang adik, Puan Maharani, menjelang pembukaan Kongres III PDIP 2010 di Bali.
Ia adalah konseptor beberapa pidato politik Megawati.
Salah satu sentuhan pidatonya yang dianggap cukup bisa menggambarkan cara pandangnya terhadap dunia politik adalah ketika ia menyisipkan penggalan nasihat dari Kitab Bhagawad Gita, "karmanye vadhikaraste ma phaleshu kada chana" ("kerjakan seluruh kewajibanmu dengan sungguh-sungguh tanpa menghitung untung-rugi").
Pidato yang dibacakan pada Pembukaan Kongres III PDI Perjuangan tahun 2010 tersebut memang kemudian menjadi salah satu pidato Megawati yang paling banyak mendapatkan pujian dari berbagai pihak.
Calon Ketua Umum PDIP Penerus Megawati
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo FX Rudy Hadyatmo diketahui mengusulkan nama Prananda Prabowo sebagai penerus Megawati Soekarnoputri dalam jabatan ketua umum PDI Perjuangan (PDIP).
Prananda adalah putra kedua dari Megawati dengan Surindro Supjarso.
Namun di sisi lain, nama putri Megawati dengan Taufik Kiemas yaitu Puan Maharani turut mencuat.
Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan baik Puan maupun Prananda memiliki kesempatan yang sangat kuat menjadi penerus Megawati. Sebab keduanya merupakan trah Soekarno.
"Tapi kalau kemudian mengerucut ke trah Soekarno, which is menurut saya perekatnya PDI Perjuangan adalah trah Soekarno dan kita kerucutkan lagi jadi trah Megawati Soekarnoputri itu yang beredar ada dua nama, Puan Maharani dan Prananda Prabowo," ujar Hendri, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (13/4/2021).
Hendri lantas mengungkap masing-masing kelebihan dari Puan dan Prananda.
Menurutnya Puan memiliki pengalaman lebih di bidang eksekutif dan legislatif.
Dia juga menjadi pengurus di DPP PDIP.
"Puan punya pengalaman di eksekutif, di legislatif dan partai politik," kata dia.
Sementara Prananda lebih tidak dikenal di luar PDIP. Publik pun kurang mengenalnya dibanding Puan.
Namun Prananda memiliki peran penting di tubuh partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Prananda memang tidak terlalu dikenal diluar parpol, tapi dia mengepalai situation room tempat strategi PDI Perjuangan itu dibuat.
Jadi artinya nadi dan darah jantungnya PDI Perjuangan itu ada di Prananda. Dua nama itu menurut saya sama kuat," pungkas Hendri dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Terkait Penerus Megawati : Puan Berpengalaman di Eksekutif Legislatif, Prananda Nadi Jantung PDIP ,