Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Khazanah Islam

Kisah Pengusaha Sukses Tionghoa Jadi Mualaf, Didorong Pengalaman Masa Kecil, 'Dipaksa' Buya Hamka

Tetapi, ia justru dipaksa masuk Islam oleh Buya Hamka detik itu juga. Alasannya, karena Buya Hamka takut berdosa.

Editor: Ina Maharani
KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D
Pendiri Warung Nasi Kuning untuk Kaum Dhuafa dan Fakir Miskin, Yusuf Hamka, ketika ditemui di kantornya, Rabu (23/5/2018). 

Terlahir dengan nama Alun Joseph, dahulu teman-temannya kebanyakan beragama muslim.

Foto lawas Jusuf Hamka, pengusaha kaya raya yang penuh kesederhanaan
Foto lawas Jusuf Hamka, pengusaha kaya raya yang penuh kesederhanaan (Instagram @jusufhamka.)

Sehingga ia kerap merasa penasaran saat melihat temannya melaksanakan salat.

Belum lagi, dengan pengalamanya di waktu kecil yang membuatnya kagum akan kemurahan hati umat Islam yang ditemuinya.

Singkat cerita, dahulu ia sempat berjualan es mambo di Masjid Istiqlal.

Katanya, ia sering kali menerima sedekah lebihan uang hasil pembelian es mambo dari pembelinya yang kebanyakan jamaah Masjid Istiqlal.

"Dulu saya hidup karena ditolong orang. Dari sedekah orang. Saya jual es mambo, temen saya dulu omzetnya misalnya Rp 100 ribu, saya pulang bisa bawa Rp 130 ribu. Karena apa? orang tuh duit lebihannya 'udah ambil deh' mereka sedekah, kasih infaq ke saya. Gitu,"

"Pembeli saya dulu kebanyakan jamaah Masjid Istiqlal. Saya dagang di Istiqlal, belum jadi mualaf. Itu saya masih (usia) 10 tahun. Saya bilang, kok orang Islam baik-baik ya," katanya.

Kecintaannya terhadap Islam terus menerus berlanjut.

Di bulan Maret tahun 1981, akhirnya Alun Joseph memiliki sebuah niat besar menjadi seorang mualaf.

Di Al Azhar Jakarta, ia bertekad menemui seorang ulama besar, Buya Hamka.

Awalnya, ia hanya berniat bercerita akan niatannya masuk islam dan belajar tentang islam.

Masjid Babah Alun Desari, masjid unik dengan bangunan bernuansa oriental. Arsitekturnya diambil dari akulturasi 3 budaya, yakni budaya Tionghoa, Arab, dan Betawi sebagai simbol keberagaman.
Masjid Babah Alun Desari, masjid unik dengan bangunan bernuansa oriental. Arsitekturnya diambil dari akulturasi 3 budaya, yakni budaya Tionghoa, Arab, dan Betawi sebagai simbol keberagaman. (TRIBUNJAKARTA.COM/PEBBY ADE LIANA)

Tetapi, ia justru dipaksa masuk Islam oleh Buya Hamka detik itu juga. Alasannya, karena Buya Hamka takut berdosa.

"Saya bilang, saya mau nanya-nanya. Mau masuk Islam. Akhirnya disuruh Islam di situ secara langsung. Saya bilang, 'kenapa maksa Buya?',"

"Terus kata dia, 'bukannya Buya maksa, tetapi kalau kamu pulang, terus kamu meninggal, itu kafir. Dosanya Buya yang tanggung,'" kata dia bercerita.

"Oh gitu, ya udah deh Buya. Akhirnya langsung baca syahadat, 'udah kamu Islam', udah," tuturnya.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved