Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Musda Demokrat Sulsel

IAS Lawan Ni'matullah, DPC Demokrat Selayar Juga Belum Bersikap

Musyawarah Daerah Partai Demokrat Sulawesi Selatan berpeluang mempertemukan pertarungan Ilham Arief Sirajuddin (IAS) melawan Ni'matullah Erbe.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
Dok Pribadi IAS/Ari Maryadi Tribun Timur
Kolase Ilham Arief Sirajuddin (kiri) dan Ni'matullah Erbe (kanan) bersaing memimpin Partai Demokrat Sulawesi Selatan. (Foto dokumen pribadi IASAri Maryadi Tribun Timur) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Musyawarah Daerah Partai Demokrat Sulawesi Selatan berpeluang mempertemukan pertarungan Ilham Arief Sirajuddin (IAS) melawan Ni'matullah Erbe.

Gelaran Musyawarah Daerah Partai Demokrat Sulawesi Selatan sejauh ini masih menunggu jadwal dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

Baik IAS maupun Ni'matullah Erbe secara terbuka sudah menyatakan keinginannya maju bertarung.

Lalu bagaimana arah dukungan 24 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Kota se-Sulawesi Selatan?

DPC Partai Demokrat Kabupaten Selayar belum mau bersikap soal arah dukungan kepada IAS atapun Ni'matullah.

Ketua DPC Demokrat Selayar Andi Mahmud beralasan belum bersikap karena penentu pemilihan ketua bukan 24 DPC, DPD, dan DPP, seperti Musda Demokrat Sulsel 2016 lalu.

24 DPC, DPD, dan DPP hanya memilih maksimal tiga calon. Ketua formatur nantinya ditentukan oleh DPP.

Meski DPC punya kesempatan menentukan tiga calon, Namun Andi Mahmud belum menyampaikan arahan dukungannya, apakah mendorong IAS atau Nimatullah Erbe.

"Musda yang akan datang itu beda dengan Musda yang lalu. Ketua terpilih ditentukan oleh DPP. Musda hanya mendorong maksimal tiga nama saja ke DPP. Selanjutnya DPP yang akan memilih dan menentukan siapa ketua DPD terpilih," kata Mahmud, Selasa (13/4/2021).

Sejauh ini, Ilham Arief Sirajuddin dan Ni'matullah Erbe telah menyatakan kesiapannya maju bertarung calon Ketua DPD Demokrat Sulsel.

Ilham Arief Sirajuddin (55) mengungkapkan kesiapannya maju bertarung sebagai calon ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulsel.

Partai berlambang mercy di Sulsel dijadwalkan paling cepat menggelar musyawarah daerah (Musda) Juni mendatang.

“Potensi Demokrat Sulsel itu adalah jadi Ketua DPRD Sulsel, bukan wakil ketua seperti tiga pemilu ini,” ujar Aco Ilham Arief Sirajuddin menjawab pertanyaan sahabatnya HM Mustafa Irate (54).

Ilham Arief Sirajuddin dan Mustafa Irate ngopi bareng Di Lapak Kopi Abangda, Pasar Kampung Baru, Jl WR Supratman, Kelurahan Losari, Kecamatan Ujungpandang, Makassar, Rabu (7/4/2021).

Sebelum diganjar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2013 hingga 2016 lalu, Aco adalah Ketua Demokrat Sulsel.

Sebelumnya, selama satu periode, saat menjabat Wali Kota Makassar, Aco juga pernah menjabat Ketua DPD I Golkar Sulsel sebelum digantikan oleh Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Menurut Aco, pada Pemilihan umum (Pemilu) 2014, Demokrat utuh di 11 daerah pemilihan (dapil) di Sulsel.

Sementara hasil Pemilu 2019, dari 85 kursi DPRD Sulsel, Demokrat tinggal mengontrol 10 kursi.

Hanya di Dapil V Sulsel (Bulukumba, Sinjai) Partai Demokrat tak mengontrol kursi.

Dari 10 kursi itulah Demokrat menempatkan lagi Ni'matullah Rahim Bone selaku Ketua DPD Demokrat Sulsel sebagai Wakil Ketua DPRD Sulsel.

Demokrat juga tidak mampu mempertahankan perolehan kursinya di Senayan dari Sulsel.

Pada Pemilu 2009, partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono sukses mendudukkan enam kadernya di DPR RI.

Namun, anjlok pada Pemilu 2014 lalu. Partai Demokrat hanya meraih tiga kursi di Senayan.

Pada Pemilu 2019, lagi-lagi kursi Demokrat di DPR RI turun dari tiga menjadi dua.

Tak hanya kursi Demokrat di DPRD Sulsel dan DPR RI turun, kursi Partai Demokrat di 24 kabupaten/kota juga menyusut.

Ketua Komisi Pemenangan Pemiku (KPP) Partai Demokrat Sulsel Selle KS mengakui partai Demokrat mengalamai penurunan suara maupun jumlah kursi di daerah.

“Pemilu 2014 Demokrat dapat 101 kursi di parlemen. Sedangkan Pemilu 2019, kami hanya dapat 85 kursi. Ini menurun drastis,” kata Selle, Selasa (28/5/2019) lalu.

Secara umum kata Selle, pada Pemilu 2019 Demokrat mendapat jatah sembilan kursi pimpinan, yakni delapan di kabupaten/kota dan satu provinsi.

Demokrat berhasil menempat ketua DPRD di Pinrang.

“Jadi, kita mendapat jatah delapan kursi pimpinan, hanya Pinrang dapat kursi ketua. Selebihnya termasuk provinsi, kami dapat wakil ketua,” katanya menambahkan.

Aco mengklaim sudah mendapat komitmen dari 12 ketua dan sekretaris dari 24 DPC Demokrat di Sulsel.

“Insyallah, cukup dan masih solid seperti saat saya terpilih dulu,” ujar Aco.

Terpisah, Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel Ni’matullah Erbe menegaskan kesiapannya maju lagi di musda.

Ullah sapaannya mengatakan Demokrat menemukan hikmah di balik perjuangan melawan kubu Moeldoko.

Hikmahnya kader Demokrat di Sulsel kian solid. “Insyaallah, pasti kita siap maju kembali,” kata Ullah, Rabu (7/4).

Meski demikian, Ullah mengatakan belum ada petunjuk pelaksanaan (Juklat) Musda Demokrat Sulsel diterbitkan DPP Partai Demokrat.

Wakil Ketua DPRD Sulsel itu mengatakan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ingin menyapa para kader di 34 provinsi ke depannya.

“Belum ada juklat. Ketua Umum AHY masih mau keliling Indonesia menyapa kader dan menguatkan silaturahmi,” ujar Ullah menambahkan.

DPP Demokrat kata Ullah, meminta DPD Demokrat fokus konsolidasi dan fokus penanganan pandemi Covid-19 untuk sementara waktu.

“Kita diminta konsolidasi aja dulu. Rapatkan barisan, intensifkan komunikasi internal dulu. Kita ingin fokus supaya anggota DPRD fokus bekerja untuk rakyat,” katanya. 

Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved