Guru Korban KKB
Setiba di Toraja, Jenazah Guru Asal Toraja yang Ditembak di Papua Tidak Langsung Dimakamkan
Jenazah akan dibawa ke Toraja Utara menggunakan ambulans bersama rombongan keluarga yang lain.
TRIBUNTIMUR.COM - Jenazah Yonathan Renden, guru SMP 1 Beoga, Papua, yang menjadi korban penembakan brutal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, diperkirakan tiba di Dusun Tiromanda, Lembang Batu Limbong, Kecamatan Bangkelekila’, Toraja Utara, Senin (12/4/2021) pagi.
Jenazah akan dibawa ke Toraja Utara menggunakan ambulans bersama rombongan keluarga yang lain.
Mertua Yonathan, Rita Salu mengatakan, jenazah menantunya sedang dalam perjalanan dari Timika Papua.
“Malam ini dari Makassar, diperkirakan rombongan pembawa jenazah tiba besok subuh,” jelas Rita, Minggu (11/4/2021).
Rita mengatakan, nantinya, jenazah Yonathan tidak langsung dimakamkan. Namun terlebih dahulu akan dilakukan ibadah kedukaan selama dua hari.
“Rencananya hari Rabu baru dikubur,” kata Rita.
Yonathan Renden adalah alumni Universitas Kristen Indonesia (UKI) Toraja. Ia adalah guru Matematika.
Ia mengajar di SMP 1 Julukoma, Beoga, Papua selama dua tahun.
Saat kejadian, kata dia, suaminya hendak membungkus mayat rekannya Oktovianus Roya yang juga tewas ditembak kelompok separatis itu sehari sebelumnya.
Yonathan menjadi korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua pada Jumat 9 April 2021 lalu.
Kronologi Kejadian
Aparat polisi menyatakan anggota KKB Papua menembak Yonatan Renden saat korban berkendara sepeda motor dengan kepala sekolah JS, Jumat (9/4/2021).
Ketika itu, korban sedang mencari terpal untuk menutupi jenazah guru Oktovianus Rayo yang telah mengeluarkan cairan.
Kepala Humas Satgas Ops Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudussy menjelaskan aparat telah mendapat nama kelompok kriminal bersenjata yang menembak Yonathan.
"Polri telah mengamankan TKP, membuat perimeter pengamanan, mendatangi Puskesmas Beoga, berkoordinasi dengan Koramil dan Yonif Raider 715. Diperkirakan ini merupakan kelompok KKB Muara dengan perkuatan senjata kurang lebih 20," katanya.
Saat berkendara motor, Yonatan Renden dan kepala sekolah JS ditembak KKB di ujung bandara.
Penembakan terjadi sebanyak dua kali, namun Yonatan tetap menancap gas menuju kampung Ongolan.
Tidak lama kemudian terdengar suara tembakan KKB dari arah belakang Koramil, dan pasukan TNI melakukan tembakan balasan ke arah tersebut.
Kontak tembak berlangsung sejak pukul 16.30 hingga 18.30 WIT antara aparat TNI dan gerombolan KKB.
Guru Yonatan Renden kemudian ditemukan telah meninggal dunia di depan rumah kepala sekolah JS, di Kampung Ongolan.
Aparat membawa korban menuju Puskesmas Beoga untuk mendapat pertolongan medis namun nyawa guru SMP Negeri Beoga tersebut sudah tidak tertolong dan meninggal dunia.(*)