Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Bone

690 Kilometer Jalan Rusak di Bone, Ketua Komisi III DPRD Bone Minta Pemda Undang Investor

Ruas jalan rusak di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai 690 kilometer. 

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/KASWADI ANWAR
Kondisi jalan rusak di jalur dua menuju Kantor DPRD Bone 

TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG BARAT - Ruas jalan rusak di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai 690 kilometer. 

Perbaikan jalan tersebut menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah (Pemda) Bone.

Butuh anggaran Rp 1,8 triliun untuk memperbaiki jalan sepanjang 690 kilometer. Itu kalau menggunakan hotmix. 

Satu kilometer untuk hotmix biayanya Rp 2,7 miliar sedangkan beton Rp 4 miliar.

Disisi lain, Pemda Bone terkendala dengan kemampuan keuangan. Dana Alokasi Umum (DAU) untuk fisik tahun ini tidak ada. Apa lagi dilakukan refocusing anggaran karena pandemi Covid-19.

Ketua Komisi III DPRD Bone, Suaedi mengatakan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Bone mengajukan anggaran untuk perbaikan jalan sebesar Rp 1,5 triliun.

Namun, yang terealisasi hanya Rp 17 miliar. Sekarang hanya dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang diharapkan.

"Dari Rp 1,5 triliun yang disetujui Rp 17 miliar. Mana mampu. Begitu ada terealisasi kena lagi Covid-19, direfocusing. Hanya dan PEN yang diharapkan sekira Rp 500 miliar," katanya Jumat (9/4/2021).

Jika kondisi seperti ini terus terjadi, sampai kapan kondisi infrastruktur baik jalan dan jembatan akan bagus.

Daerah perbatasan seperti Bontocani dan yang perbatasan dengan Kabupaten Soppeng, tidak pernah tersentuh aspal. Sebab di wilayah kota saja, belum tersentuh secara keseluruhan.

"Ke depan dikhususkan anggaran besar khusus perbaikan jalan. Bone harus terjadi pemekaran, tapi ini juga tidak mudah. Kalau ini ditunggu pengaspalan total, pasti belum bisa secara menyeluruh sampai 10 tahun ke depan," tuturnya.

Suaedi meminta pemerintah daerah harus membuat terobosan untuk mencari dana bantuan ke pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.

Jika hanya mengandalkan pendapatan asli daerah Rp 250 miliar, sampai kapapun tidak bisa terlaksana.

"Minta bantuan ke pusat dan provinsi supaya jalan bagus dan mulus di Bone bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat," katanya.

Tak hanya itu, ia juga menyarankan Pemda Bone mengundang investor untuk datang investasi di Bone.

Pasalnya, Bone memiliki potensi industri yang besar.
Ada tambang biji besi, ada tembaga. Selain itu, terdapat pabrik gula.

Namun, Pemda harus menjamin keamanan dan tidak ada gangguan dari berbagai pihak.

"Pemda membuka peluang investor masuk. Kalau perlu gratiskan dulu. Kalau sudah berhasil kita baru pungut pajak. Itu yang susah masuk, kalau belum apa-apa sudah diminta pajaknya," terangya.

Suaedi menambahkan agar jalan dilelang. Investor mengerjakan dahulu, setelah itu pemerintah membayar dengan cara mencicil dengan jangka waktu ditentukan.

"Kalau ada begitu investor pasti tertarik. Kita jamin akan bayar dengan jumlah sekian. Kalau tidak seperti itu, kapan apa mulus, pasti sepotong-sepotong saja," pungkasnya.

Laporan Kontributor TribunBone.com, Kaswadi Anwar

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved