Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Piala Menpora 2021

Mengenal Tendangan Panenka yang Digunakan Pemain PSM Makassar Kandaskan PSIS Semarang

Pemain PSM Makassar Abdul Rahman mencetak gol secara unik pada drama adu penalti melawan PSIS Semarang, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur

Editor: Muh. Irham
Tribunnews
Piala Menpora 2021 

TRIBUNTIMUR.COM - Pemain PSM Makassar Abdul Rahman mencetak gol secara unik pada drama adu penalti melawan PSIS Semarang, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Jumat (9/4/2021) malam.

Mantan pemain Borneo FC tersebut mencetak gol dengan teknik Panenka yang membuat kiper PSIS Semarang, Jandia Eka Putra terkecoh.

Pada pertandingan yang mendebarkan ini, PSM Makassar berhasil mengalahkan PSIS Semarang dengan skor 4-2 dan berhak lolos ke babak semifinal Piala Menpora 2021.

Di semifinal, PSM Makassar menunggu pemenang antara Persija Jakarta vs Barito Putra yang akan digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021).

Lalu apa sebenarnya teknik Panenka Itu?

Panenka adalah teknik eksekusi penalti yang sangat populer di dunia sepak bola. Hampir semua orang mengenalnya.

Namun, tak semua berani memakainya di pertandingan yang sebenarnya.

Panenka memang teknik ampuh untuk 'membunuh' lawan. Hanya saja, teknik ini juga bisa diibaratkan sebagai pedang bermata dua.

Salah-salah, hasilnya pasti berbanding terbalik dengan apa yang diharapkan.

Butuh mental baja, skill mumpuni untuk mengecoh penjaga gawang, pengambilan keputusan yang tepat, dan kepercayaan diri tinggi guna menyukseskannya, terutama di laga yang penuh tekanan.

Panenka adalah teknik yang artistik dari titik 12 pas. Semua mengenalnya, tapi tak semua berani memakainya.

Antonin Panenka

Teknik ini pertama kali diperagakan oleh eks gelandang Cekoslovakia, Antonin Panenka, dalam adu penalti melawan Jerman Barat di final Euro 1976.

Ketika skor 4-3, Panenka, yang merupakan algojo kelima Cekoslovakia, berhadapan satu lawan satu dengan Sepp Maier.

Tekanannya luar biasa.

Namun, Panenka dengan dingin men-chip bola ke tengah gawang dan membuat Maier tampak seperti kiper amatiran.

Cekoslovakia keluar sebagai juara dengan kemenangan 5-3 lewat adu penalti setelah bermain imbang 2-2 sepanjang waktu normal.

Seandainya Panenka grogi sedikit saja, yang menyebabkan Maier tidak terkecoh secara sempurna, kisahnya pasti berbeda.

Dari situlah teknik Panenka dikenal oleh seantero dunia.

Sejak itu hingga sekarang, beberapa pemain sudah mencoba menirunya. Ada yang berhasil, tapi ada juga yang gagal dan justru berakibat fatal.

Ambil contoh kiper Mickael Landreau, dengan rekor bagus dari titik 12 pas, yang membuang kesempatan membawa Nantes memenangi final Piala Liga Prancis 2004 ketika melawan Sochaux di partai final.

Ada pula Andrea Pirlo, yang eksekusinya ketika masih berseragam AC Milan dimentahkan dengan mudah oleh Pinto dalam laga kontra Barcelona di Joan Gamper Trophy 2010 di Camp Nou.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved