Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

LAGI! Denny Siregar Singgung Kasar Anies Baswedan di Twitter, 'Takut Mencret'

Singgungan berbau ejekan untuk Anies Baswedan itu diucapkan Denny Siregar melalui akun twitter miliknya @Dennysiregar7.

Editor: Ina Maharani
Istimewa/ Kolase Tribun Wow
Denny Siregar dan Anies Baswedan. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Tak bosan, penggiat sosial media Denny Siregar kembali melontarkan singgungan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Singgungan berbau ejekan untuk Anies Baswedan itu diucapkan Denny Siregar melalui akun twitter miliknya @Dennysiregar7.

Kadang, kata-kata kasar digunakan Denny Siregar.

Seperti postingan terbarunya, Sabtu (3/4/2021).

Dalam postingan ini Denny Siregar membagikan berita dari kompas.com yang berjudul Anies Singgung Pemilihan Kepemimpinan Sering Timbulkan Konflik 

Dalam postingan share tersebut Denny Siregar menambah kata-kata sindiran, 'Mau ketawa, takut mencret..'

Entah apa yang dimaksud oleh Denny Siregar ini.

Postingan ini sudah mendapat suka 983 kali dan 317 komentar.

Isi Berita

Ini isi berita kompas.com yang dibagikan oleh Denny Siregar tersebut:

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyinggung pemilihan kepemimpinan di Indonesia yang seringkali mengundang konflik di tengah masyarakat.

Hal tersebut dia katakan saat memberi sambutan dalam Konferensi Wilayah XX Nahdlatul Ulama Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DKI Jakarta di Hotel Sultan & Residence Jakarta Pusat, Jumat (2/4/2021).

"Akhir-akhir ini kita sering menyaksikan ketika ada sebuah proses penentuan kepemimpinan, ujungnya bukan soliditas tapi ujungnya malah polarisasi, friksi, konflik," kata Anies.

Dia berharap pemilihan kepemimpinan di Indonesia bisa mencontoh apa yang dilakukan oleh Nahdlatul Ulama.

Meskipun banyak calon yang diajukan, akan tetapi saat diputuskan terpilih, semua calon yang menjadi lawan kembali menjadi kawan.

"Siapapun yang terpilih, InsyaAllah bisa memajukan bisa membesarkan dan menjaga keutuhan persatuan di dalam PWNU," ucap Anies.

Baca juga: Anies Blusukan ke Warung Sate, Berikan Topi Gubernur untuk Anak Seorang Pengamen

Dia juga berharap persatuan dan kesatuan yang ada di dalam PWNU DKI Jakarta bisa memberikan rasa perdamaian di Jakarta.

Anies mengucapakan terima kasih atas keterlibatan PWNU karena terlibat dalam membangun peradaban di Kota Jakarta menjadi lebih baik.

"Dan semoga kerja bersama yang selama ini kita jalankan kita bisa jaga," ucap Anies.

Sindiran Sebelumnya

Pegiat media sosial Denny Siregar sempat menyentil Anies Baswedan soal program Rumah DP 0 Rupiah atau Rumah DP Nol Persen yang kini tersandung kasus korupsi.

Denny Siregar menyindir tentang program tersebut yang katanya untuk warga miskin namun kenyataannya saat dibangun hanya mampu dibeli kelas menengah.

Dan kini, kata Denny Siregar, kasus itu tersandung kasus korupsi.

Hal tersebut Denny Siregar ungkapkan lewat akun Twitter @Dennysiregar7 seperti dilansir Tribun-timur.com.

"Ghosting itu adalah janji bikin rumah DP 0 rupiah untuk warga miskin, eh ternyata pas dibangun yang mampu beli hanya kelas menengah..

Yang dulu janji, pelan2 ngilang. Kena kasus korupsi pulak.. ," tulis Denny Siregar , Sabtu (12/3/2021).

Diketahui proyek Rumah DP0 % atau Rumah DP 0 Rupiah kini tersandung dugaan korupsi.

Dikutip dari Kompas.com, lahan kawasan Munjul, Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur yang dibeli PT Pembangunan Sarana Jaya itu untuk pembangunan rumah DP Rp 0.

Namun, Komisi Pemberantasan Korupsi tengah menyelidiki pengadaan lahan tersebut karena diduga ada korupsi.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan Direktur Utama Perumda Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C Pinontoan telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) sejak Jumat pekan lalu.

Namun, sejauh ini KPK belum mengumumkan status Yoory sebagai tersangka tetapi membenarkan tengah menangani masalah pembelia lahan tersebut.

Riza mengaku bahwa dirinya maupun Gubernur DKI Anies Baswedan tidak mengetahui detail soal pembelian lahan kawasan Munjul, Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur.

"Kami minta dinas-dinas, BUMD untuk menyiapkan. Masing-masing bekerja, jadi kami tidak masuk wilayah teknis," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Rabu (10/3/2021) malam, seperti dikutip Antara.

"Nggak mungkin lah gubernur-wagub ngurusin yang teknis-teknis, yang besar-besar saja menyita waktu, apalagi masuk wilayah teknis. Itu tugas dinas, tugas sudin," tambah dia.

Program rumah DP Rp 0 ini, kata Riza, adalah penugasan dari Pemprov DKI Jakarta sesuai Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2022 yang dipercayakan kepada Sarana Jaya, mulai dari pembelian lahan, pembangunan unit hunian hingga pemasarannya.

"Jadi intinya tanah yang dibeli Pemprov DKI Jakarta macam-macam, ada yang dibeli oleh Dinas SDA untuk pengendalian banjir, oleh Dinas Pertamanan untuk RTH, Dinas Bina Marga untuk infrastruktur, macam-macam peruntukannya," kata Riza.

"Semua tanah yang dibeli itu sudah direncanakan peruntukan dan penggunaannya," tambah dia.

Kasus yang menyeret Dirut PT Pembangunan Sarana Jaya Yoory Corneles Pinontoan, Riza menyatakan, tidak mengganggu program Pemprov DKI, terutama rumah DP Rp 0.

"Di Sarana itu kan tidak Pak Yoory sendiri, ada direktur yang lain, ada manajer dan jajarannya, dan ini kan bekerja bukan individu, ini kerja kolektif. Jadi kalau ada satu yang kebetulan sedang menjalani proses hukum, tidak berarti mengganggu, tidak ada masalah," katanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved