Tarawih di Masjid Dibolehkan, 238 Muballigh Wajo Akan Divaksin

TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Jelang Ramadan, sebanyak 238 muballig dan imam masjid menjalani penataran di Pondok Pesantren As'adiyah, Sengkang, Selasa (30/3/2021).

Mereka dibekali sebelum terjun langsung ke masyarakat pada Ramadan 1442 H. Wakil Bupati Wajo, Amran yang membuka penataran itu mengatakan, para muballig diharapkan menjadi garda terdepan mensosialisasikan protokol kesehatan.

"Kita sampaikan bahwa saat ini masih pandemi, sosialisasi agar tetap menjalankan protokol kesehatan penting dilakukan," katanya.

Terlebih lagi, saat ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah memberi lampu hijau untuk pelaksanaan ibadah di masjid pada Ramadan nanti.

Amran juga menitipkan pesan, agar para muballig senantiasa membantu pemerintah menjaga kondisi ketertiban masyarakat, apalagi pasca adanya serangan bom di Makassar serta Wajo akan menghadapi Pilkades Mei 2021 nanti.

"Kita harapkan para muballig berikan pencerahan kepada masyararakat perihal adanya pemilihan pilkades agar masyarakat tidak terpecah dan terprovokasi agar siatuasi kantibmas tetap kondusif baik pra maupun pasca Pilkades," katanya.

Lebih lanjut, Amran menyebutkan saat ini Pemkab Wajo sementara menggodok aturan terkait pelaksanaan ibadah pada Ramadan 1442 H kali ini.

"Nanti ada edaran dari Pemda Wajo perihal diizinkannya masyarakat Islam untuk tarawih bersama pada bulan suci Ramadan," katanya.

Pelaksanaan ibadah taraweh nantinya akan diperketat untuk menghindari adanya klaster Covid-19. Pelaksanaan prokes akan tetap dipantau oleh Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Wajo, dalam hal ini Satpol PP, Polri, dan TNI.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo, drg Armin menyebutkan, akan melakukan vaksinasi terhadap seluruh peserta penataran muballig di Ponpes As'adiyah, Rabu (31/3/2021) besok.

"Vaksinasi untuk imam masjid sudah dilakukan sejak Ahad kemarin di 14 kecamatan. Besok akan dilakukan di Ponpes As'adiyah untuk imam taraweh dan ustaz (muballig)," katanya.