Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Aska Mappe dan Syahban Sammana Gabung Nasdem, Rudy Pieter Goni: PDIP Butuh Kader Murni yang Setia!

Tidak hanya Syahban Sammana, Wakil Bupati Barru terpilih Aska Mappe juga pindah partai dari PDI Perjuangan ke Nasdem.

munjiyah/tribunpangkep.com
Wakil Bupati Pangkep, Syahban Sammana 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejumlah kepala daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel) pindah partai seusai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 lalu.

Setelah Bupati Toraja Utara terpilih Yohanis Bassang, dari Partai Demokrat ke Golkar, giliran Wakil Bupati Pangkep Syahban Sammana bergabung di Partai Nasdem.

Syahban merupakan kader PDI Perjuangan. Ia resmi berseragam Nasdem, Senin (29/3/2021).

Tidak hanya Syahban Sammana, Wakil Bupati Barru terpilih Aska Mappe juga pindah partai dari PDI Perjuangan ke Nasdem.

Menanggapi hal itu, Ketua Bidang Kehormatan Partai DPD PDI Perjuangan Sulsel Andi Ansyari Mangkona mengaku menghormati pilihan politik Syahban Sammana.

Ketua Bidang Kehormatan Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sulawesi Selatan (DPD DDIP Sulsel) Andi Ansari Mangkona memastikan bahwa Novianus YL Patanduk dipecat jelang pelantikan anggota DPRD Sulsel terpilih.
Ketua Bidang Kehormatan Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sulawesi Selatan (DPD DDIP Sulsel) Andi Ansari Mangkona memastikan bahwa Novianus YL Patanduk dipecat jelang pelantikan anggota DPRD Sulsel terpilih. (Abdul azis)

“Selama ini (Syahban) memang tidak pernah aktif, ya kita biarkan saja. Keluar satu datang seribulah,” katanya kepada Tribun di Gedung DPRD Sulsel, Selasa (30/3/2021).

Sementara Aksa Mappe, kata Ansari pendamping Suardi Saleh itu memang sering datang ke PDI Perjuangan saat pencalonan Pilkada Barru 2020 lalu.

Aksa ditunjuk menggantikan kader PDI Perjuangan Andi Mirza Riogi Idris yang didiskualifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Barru.

Begitupun saat menghadapi gugatan Pilkada Barru di Mahkamah Konstitusi (MK).

Ansari mengatakan Aksa Mappe datang ke PDI Perjuangan meminta bantuan dan dukungan hukum.

“Dia datang temui Ketua DPD ( Ridwan Andi Wittiri ) kami minta bantuan. Karena kita anggap kader, ya kita beri bantuanlah,” katanya.

“Dia (Aska Mappe) gabung ke kami atas keinginan dia sendiri. Dia datang ke sini. Dia bilang mau di PDIP, ya silakan saja. Kita partai terbuka kok,” ujar politisi senior PDIP Perjuangan asal Soppeng tersebut.

Calon Bupati Barru terpilih pada Pilkada Barru 2020, Suardi Saleh - Aska Mappe.
Calon Bupati Barru terpilih pada Pilkada Barru 2020, Suardi Saleh - Aska Mappe. (TRIBUN TIMUR/DARULLAH)

Terpisah, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sulsel Rudy Pieter Goni mengingatkan konsensus atau janji politik Bupati Barru Suardi Saleh dengan partai berlambang banteng itu.

Rudy mengklaim Suardi Saleh pernah menjanjikan posisi Wakil Bupati Barru kepada PDI Perjuangan.

“Pernah ada konsensus dengan bupati. Pak Suardi menjanjikan PDIP wakil. Tapi biasa berubah jika sudah menang. Biar masyarakat menilai,” kata RPG akronim namanya.

Ia mengatakan keberhasilan Aksa Mappe menjadi Wakil Bupati Barru adalah kecelakaan politik.

“Prosesnya kecelakaan politik. Ada peristiwa politik menjelang tahapan Pemilu. Iya dia (Aksa Mappe dipilih bupati. Kita oke aja,” katanya.

Ia menambahkan, keputusannya bergabung di partai Nasdem adalah hak bagi Aksa Mappe.

RPG mengatakan PDI Perjuangan tidak pernah ngotot untuk mengajaknya menjadi kader partai besutan Megawati Soekarnoputri itu.

“Itu haknya, kami memang tidak pernah ngotot. Menjadi kader itu harus dari hati bukan sekadar kader-kaderan,” tegasnya.

Ketua Banggar DPRD Sulsel itu mengungkapkan, Aksa Mappe pernah hadir dalam kegiatan PDI Perjuangan dengan mengenakan baju merah.

RPG mengatakan PDI Perjuangan membutuhkan sosok kader murni yang setia kepada partai, bukan kader-kaderan yang sebatas minta dukungan.

“Dia pernah datang di acara PDIP berbaju merah. Prinsipnya kalau bukan kader murni pasti tidak setia. Palingan kader-kaderan untuk dapat dukungan saja,” ujarnya menambahkan.

Sementara Aska Mappe menegaskan, dirinya memutuskan bergabung ke Nasdem karena partai bentukan Surya Dharma Paloh itu merupakan partai pengusungnya di Pilkada Barru 2020 lalu.

Sekretaris PDIP Sulsel Rudi Pieter Goni memperlihatkan sejumlah foto pertemuan PDIP Sulsel dengan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.
Sekretaris PDIP Sulsel Rudi Pieter Goni memperlihatkan sejumlah foto pertemuan PDIP Sulsel dengan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo. (TRIBUN TIMUR/ILHAM ARSYAM)

“Nasdem adalah partai pengusung saya. Pak Bupati Ketua Nasdem Barru. Itu saya bergabung ke Nasdem,” katanya di Hotel Claro, Senin (29/3/2021) malam.

Meski tak bergabung ke PDI Perjuangan atau Partai Keadilan Sejahtera (PKS) maupun partai Demokrat sebagai parpol pengusungnya kata Aska di pilkada lalu, ia mengaku tetap akan selalu datang jika diundang.

“Kalau kami dapat undangan dari partai-partai pengusung, harus saya hadir,” tegas Aksa.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved