PSM Makassar
Kata Ewako Kini Mendunia, Berkat Asnawi Mangkualam Eks PSM Makassar Tampil di Liga Korsel
Ewako, kata yang sering terucap dari para fans PSM Makassar saat tim berjuluk Laskar Pinisi itu berlaga, kini sudah mendunia
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ewako, kata yang sering terucap dari para fans PSM Makassar saat tim berjuluk Laskar Pinisi itu berlaga.
Namun kini ‘ewako’ tak hanya sering didengarkan di tanah Makassar tapi sudah mendunia.
Semua berkat Asnawi Mangkualam yang kini berkarir di Liga Korea Selatan (Korsel).
Ewako merupakan kata dari bahasa Makassar yang berarti lawan atau melawan.
Kata ini digunakan untuk memberikan suntikan semangat bagi para pejuang dari Makassar.
Termasuk untuk setiap even olahraga yang dimana pesertanya dari Makassar atupun Sulawesi Selatan.
Dalam sepakbola Indonesia, PSM identik menggunakan kata ewako bahkan PSM dan ewako sudah tak bisa terpisahkan satu sama lain.
Begitupun dengan para pemain asal Makassar atau eks PSM menggunakan kata ini sebagai simbol penyemangat.
Asnawi Mangkualam misalnya, meskipun sudah tak berseragam PSM tetapi kata ewako masih melekat kepada pemain kelahiran Makassar itu.
Klub barunya yakni Ansan Greeners FC bahkan beberapa kali menggunakan kata ‘ewako’ di setiap unggahan akun instagram resmi klub Liga 2 Korsel itu.
Semisal pada unggahan jelang laga Ansan di ajang Piala FA Korea Selatan kontra klub Divisi Empat Liga Korsel, Yangpyeong FC, Minggu (28/3/2021).
Pada unggahan itu, Asnawi Mangkualam tampil sebagai foto utama disertai dengan tulisan ‘ewako’.
Asnawi di pertandingan itu memang menjadi debut pertamanya sejak resmi didatangkan Ansan Greeners FC.
Tak hanya itu, akun instagram official Federasi Sepakbola Asia atau AFC juga menyertakan caption ‘ewako’ saat memposting penampilan pertama Asnawi bersama Ansan Greeners FC.
Debut Asnawi
Debut bersama Ansan Greeners FC, Asnawi Mangkualam berhasil mempersembahkan kemenangan.
Ia bermain pertama kalinya untuk Ansan di ajang Piala FA Korea Selatan kontra klub Divisi Empat Liga Korsel, Yangpyeong FC, Minggu (28/3/2021).
Sebelum bergabung Ansan, Asnawi membela klub asal kota kelahirannya, PSM Makassar.
Keputusan Asnawi bergabung dengan Ansan tidak lepas dari rekomendasi pelatihnya di Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Bermain sepanjang 90 menit Pelatih Ansan, Kim Gil-sik, menempatkan Asnawi di posisi utamanya yaitu bek kanan.
Asnawi berhasil membuat Ansan meraih kemenangan.
Ansan berhasil menaklukkan Yangpyeong dengan skor tipis 1-0.
Satu-satunya gol kemenangan Ansan dicetak oleh Shim Jae-Min pada menit ke-62.
Kemenangan tersebut berhasil mengantarkan Ansan melaju ke babak berikutnya di Piala FA Korsel.
Dilansir dari Sports-g.com, Asnawi mengungkap perasaannya setelah mencetak debut di laga ini.
"Saya sangat senang bisa bermain di laga ini," ujar Asnawi.
Pemain berusia 21 tahun itu juga mengungkap perbedaan sepak bola Korsel dengan Indonesia.
Asnawi menilai iklim sepak bola di Korsel jauh lebih kompetitif ketimbang di Indonesia.
"Tempo permainan di sini lebih cepat, jadi saya pikir saya harus bekerja lebih keras," ucap Asnawi.
Selain sepak bola, Asnawi juga harus beradaptasi dengan kondisi cuaca di Korsel.
"Ketika pertama saya datang di sini, saya terkejut dengan udara dinginnya," ungkap Asnawi.
Debut Asnawi dalam laga ini dinilai baik oleh sang pelatih, Kim Gil-sik.
Kim mengaku tidak akan langsung membebani Asnawi dengan target tinggi.
Pelatih asal Korsel itu menilai Asnawi masih dalam tahap adaptasi di negara barunya.
Meski demikian, Kim menganggap Asnawi memiliki kecepatan serta tekad yang sama seperti pemain Korsel.
"Jika dia beradaptasi dengan baik, saya akan melihatnya menjadi pemain hebat di Liga Korsel," ujar Kim.(*)