Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Curhat Mikhavita Wijaya Mantan Istri Bams Samsons, Soal Tudingan Selingkuh dengan Hotma Sitompul

Hingga kemudian makin ramai dengan muncul isu bahwa Mikhavita Wijaya menjadi selingkuhan Hotma Sitompul.

Editor: Ina Maharani
int
Mikhavita Wijaya, Bams, dan Hotma Sitompul 

TRIBUN-TIMUR.COM - Ramai diberitakan konflik di perceraian pengacara Hotma Sitompul dengan istrinya yang adalah ibu vokalis Samsons Bams Desiree Tarigan.

Lebih ramai lagi, karena disaat yang berdekatan Bams Samsons bercerai dengan istrinya Mikhavita Wijaya.

Hingga kemudian makin ramai dengan muncul isu bahwa Mikhavita Wijaya menjadi selingkuhan Hotma Sitompul.

Istri Bams Eks Samsons, Mikhavita Wijaya merasa terpukul dengan isu yang beredar terkait perselingkuhan dengan mertua tirinya.

Menurut kuasa hukum Mikhavita Wijaya, Philipus Sitepu kondisi istri Bams Eks Samsons saat ini terpukul mendengar isu yang menyebutkan adanya hubungan gelap dengan sang ayah mertua, Hotma Sitompul.

"Kondisi Mikha saat ini terpukul mendengar berita ini (dugaan selingkuh dengan Hotma Sitompul)," kata Philipus Sitepu dilansir Grid.ID dari Wartakotalive.com, Sabtu (27/3/2021).

Philipus Sitepu pun menyayangkan isu miring terkait kliennya dengan pengacara kondang yang juga ayah tiri Bams Eks Samsons itu.

 Kuasa hukum Mikhavita Wijaya juga membantah tegas isu yang kini tengah menggema.

"Mikha terpukul. Isu ini nggak benar," tegas Philipus Sitepu.Seperti diketahui, isu perselingkuhan Mikhavita Wijaya dan Hotma Sitompul tiba-tiba menyeruak.

Padahal, baik Bams Eks Samsons dan sang bunda, Desiree Tarigan tak pernah menyinggung soal isu tersebut dan tak ingin berbicara banyak lantaran tidak adanya bukti.

Bams Eks Samsons dan sang bunda, Desiree Tarigan kini tengah menghadapi rumah tangga mereka masing-masing.

Desiree Tarigan menyebut bahwa dirinya diusir oleh sang suami, Hotma Sitompul sejak Februari lalu.

Sementara itu, Dilansir Grid.ID dari Tribunnews.com, Sabtu (27/3/2021), Bams Eks Samsons juga menyebut bahwa rumah tangganya dengan Mikhavita Wijaya pun berada di ujung tanduk.

Keduanya sepakat untuk mengakhiri pernikahan mereka sejak Januari lalu.

Terorisme

Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko sejak jauh hari telah mencium bahaya radikalisme dengan ideologi berbahayanya.

Hal itu disampaikan Moeldoko saat menjawab pertanyaan mengapa ia rela memimpin Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang.

Menurut Moeldoko, bahaya kelompok radikalisme dengan ideologi jahatnya telah mulai menyusup ke beberapa lini kehidupan masyarakat, termasuk partai politik.

Baca juga: Kapolda: Polri Tangkap Satu Orang Pelaku Diduga Pemilik Bom dan Bahan Baku Peledak

Menurut dia, masuknya ideologi jahat yang dibawa kelompok radikal ke dalam tubuh partai politik membuat arah demokrasi di Indonesia mengalami pergeseran.

"Saya orang yang didaulat untuk memimpin Partai Demokrat. Kekisruhan sudah terjadi, arah demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh Partai Demokrat," kata Moeldoko membuka perbincangan, Minggu (28/3/2021).

Menurutnya, perebutan tampuk kekuasaan pada tahun 2024 membuat terjadinya pertarungan politik yang begitu kental dapat dikenali. Tentu saja hal itu dapat menjadi ancaman bagi Indonesia Emas tahun 2045.

"Terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024. Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali. Ini menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045," papar Moeldoko.

Kecenderungan tarikan ideologis itu juga menurut Moeldoko terlihat di internal Partai Demokrat.

"Jadi ini bukan sekadar menyelamatkan Demokrat, tapi juga menyelamatkan bangsa. Itu semua berujung pada keputusan saya menerima permintaan untuk memimpin Demokrat setelah tiga pertanyaan yang saya ajukan kepada peserta KLB," ulas Moeldoko.

Dalam hal ini, Moeldoko mengaku bertindak atas nama pribadi dan tak membebani presiden sebagai tempatnya bertangungjawab sebagai KSP. "Terhadap persoalan yang saya yakini benar dan itu atas otoritas pribadi yang saya miliki, maka saya tidak mau membebani presiden," tegas Moeldoko.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani menegaskan ideologi Partai Demokrat adalah nasionalis religius yang memperhatikan aspek nasionalisme, humanisme, dan pluralisme dengan tujuan mewujudkan perdamaian, demokrasi, dan kesejahteraan rakyat.

Dia menuding Moeldoko tengah mengarahkan opini publik untuk menyerang Demokrat dengan isu ideologi.

"Moeldoko mencoba menggunakan buzzer untuk menyerang Partai Demokrat dengan isu ideologi. Penggiringan ini dilakukan secara sistematis namun terbaca dengan jelas, karena mereka memilih sasaran yang salah. Model serupa mungkin efektif pada operasi terhadap ormas keagamaan yang rentan dan sensitif dengan isu ideologi, tapi tak relevan diterapkan pada Partai Demokrat," kata Kamhar dalam keterangannya, Senin (29/3/2021).

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Teror Bom di Makassar, Moeldoko Mengaku Sudah Cium Bahaya Radikalisme di Indonesia, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/03/29/teror-bom-di-makassar-moeldoko-mengaku-sudah-cium-bahaya-radikalisme-di-indonesia?page=all.

Editor: Malvyandie Haryadi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved