Bom di Gereja Makassar
7 Poin Pernyataan Sikap Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) soal Bom di Gereja Katedral Makassar
7 Poin Pernyataan Sikap Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) soal Bom di Gereja Katedral Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM - Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (HAK - KWI) mengelurkan penyataan sikap dan himbauan terkait aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).
Setidaknya ada 7 poin penyataan sikap dan himbauan kepada masyarakat terkait insiden yang menewaskan 2 orang tersebut.
Berikut isi pernyataan sikap HAK KWI yang diterima Tribun Timur:
1. Keprihatinan, doa, dan duka cita mendalam atas peristiwa yang menciderai rasa kemanusiaan seluruh bangsa, yang telah mengakibatkan adanya korban luka-luka.
2. Peristiwa bombunuh diri tersebut bukan hanya menjadi keprihatinan umat Katolik semata, melainkan keprihatinan seluruh bangsa dan negara
Indonesia.
3. Kecaman keras atas tindakan bom bunuh diriyang merendahkan martabat manusia, menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan, dan menambah daftar panjang tindakan terorisme di bumi Nusantara yang kita cintai.
4. Himbauan kepada seluruh umat Katolik dan seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi.
5. Seruanke pada seluruh umatdan masyarakat untuk tidak takut dan resah, namun tetap waspada.
6. Himbauan agar tidak ada di antara kita yang memposting gambar atau video tentang peristiwa ini yang justru dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
7. Kepercayaan penuhbahwa Pemerintah,TNI,dan Polri,mampu mengusut tuntas kasus ini dan dapat menciptakan suasana aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di Makassar.
Jokowi Mengutuk Keras
Presiden Joko Widodo mengutuk keras aksi terorisme yang terjadi di pintu masuk Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan.
“Terkait dengan kejadian aksi terorisme di pintu masuk gereja Katedral Makassar hari ini saya mengutuk keras aksi terorisme tersebut,” tegas Presiden Jokowi, Minggu (28/3/2021).
Presiden Jokowi lebih lanjut mengatakan, sudah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan dan pelaku terorisme di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan. Termasuk, sambungnya, membongkar jaringan itu sampai ke akar-akarnya.
“Terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak ada kaitanya dengan agama apapun. Semua ajaran agama menolak terorisme apapun alasannya,” ucap Presiden Jokowi.
“Seluruh aparat negara tidak akan membiarkan tindakan terorisme semacam ini,” tambah Presiden Jokowi.
Tak hanya itu, Presiden Jokowi meminta masyarakat agar tetap tenang menjalankan ibadah. Presiden Jokowi memastikan negara menjamin keamanan umat beragama untuk beribadah tanpa rasa takut.
“(Negara -red) mengajak anggota masyarakat untuk bersama-sama memerangi radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, nilai-nilai luhur kita sebagai bangsa yang menjunjung nilai-nilai ketuhanan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan,” ujarnya.
Dalam pernyataannya, Presiden Jokowi juga menyampaikan doa agar para korban luka-luka akibat aksi terorisme segera diberikan kesembuhan.
“Untuk para korban yang luka-luka, kita mendoakan agar segera diberikan kesembuhan dan negara menjamin semua biaya pengobatan dan perawatan para korban,” ucap Presiden.