Meski Bu Kades Wotgalih Digerebek Bersama Staf Setengah Telanjang, Dia Bantah Punya Hubungan Spesial
Kemarin ketika digerebek, Bu Kades sampai kabur lewat jendela dalam kondisi setengah telanjang. Sementara stafnya berinisial SLM berlanjang dada.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kabar terbaru dari kasus Penggerebekan Kepala Desa Wotgalih Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timu, Rini Kusmiyati (38) dengan staf oleh suaminya sendiri beberapa waktu lalu.
Bu Kades ternyata melaporkan kejadian penggerebekan itu ke kantor polisi.
Dia tidak terima digerebek warga dan merasa nama baiknya tercemar.
Meski saat digerebak, ibu Kades dan staffnya itu, susai video yang beredar, sudah dalam kondisi setengah telanjang, namun Rini mengaku tidak memiliki hubungan spesial.
Kemarin ketika digerebek, Bu Kades sampai kabur lewat jendela dalam kondisi setengah telanjang.
Sementara stafnya berinisial SLM berlanjang dada.
Dari video yang beredar sebelumnya, SLM sampai dikejar suami Ibu Kades dan warga hingga ke luar rumah, yang kala itu kondisinya bertelanjang dada dan sedang berusaha memakai celana.
Ditemui usai membuat laporan pencemaran nama baik di Polres Pasuruan Kota, Rini secara tegas menampik kabar tersebut.
Ia mengaku tidak memiliki hubungan khusus dengan Salam, anak buahnya.
"Saya tidak memiliki hubungan spesial dengan dia. Hubungan saya dengan dia, hanya sebatas kepala desa dan staf. Hanya hubungan kerja, tidak lebih," kata Rini usai melapor ke Polisi, Jumat sore (26/3/2021).

Dia menjelaskan, awalnya ia dan Salam memang sudah janjian untuk membahas pencairan beras bulanan untuk warga.
Dikatakan dia, Salam adalah operator di setiap proses pencairan bantuan ini.
"Kita ketemu di pinggir jalan. Lah akhirnya, tidak enak. Pemilik rumah yang digerebek itu kebetulan kenal Pak Salam akhirnya menyampaikan mengobrol di dalam rumah itu saja," sambung dia.
Ia juga menepis kabar jika rumah itu kosong. Menurut dia, rumah itu ada penghuninya.
Bahkan, yang mempersilahkan masuk itu pemilik rumah sendiri. Pemilik tidak tahu, ia adalah kepala desa.
"Terus saya diperbolehkan masuk oleh pemilik rumah, terus saya langsung digerebek. Sekali lagi itu bukan rumah kosong, ada orangnya," urainya.
Kades juga berkilah saat penggerebekan itu ada di dalam kamar. Ia menyebut, saat itu ada di ruang tamu bersama Salam.
"Yang nyebut saya tidak pakai busana itu juga tidak benar. Saksinya anak saya," paparnya.
Menurutnya, saat penggerebekan itu, ia ada duduk di ruang tamu bersama anaknya.
"Saya ndak kabur. Saya ada sama anak saya duduk di ruang tamu," ungkapnya.
Ditanya soal Salam yang tidak pakai baju, ia mengaku saat ramai itu, Salam langsung dikejar oleh warga.
Warga meminta Salam untuk lepas baju, dan celana, tapi Salam tidak mau, dan akhirnya bajunya aja yang dilepas.
"Iya dipaksa sama yang mengejar untuk melepas bajunya," tambahnya.
Seperti diketahui, dalam video yang viral di media sosial, penggerebekan dugaan perselingkuhan Bu Kades dengan stafnya ini, terlihat sangat dramatis.
Warga yang menggerebek kesulitan membuka pintu tengah rumah yang diduga kuat dijadikan tempat untuk berselingkuh, sedangkan ruang tamu terlihat kosong dalam video itu.
Warga terlihat mengejar Kades dan Salam sampai ke ruang tengah.
Gambaran dalam video ini berbeda dengan penjelasan Bu Kades yang menyebut mereka ada di ruang tamu saat penggerebekan.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Klarifikasi Bu Kades Wotgalih Pasuruan soal Penggerebekan Dirinya saat bersama Staf di Sebuah Rumah