Relaksasi PPnBM Nol Persen Jadi Angin Segar Industri Otomotif

Relaksasi PPnBM Nol Persen Jadi Angin Segar Industri Otomotif

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dalam waktu dekat, tepatnya April mendatang, pemerintah kabarnya akan memperluas insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk mobil 1.500 hingga 2.500 cc.

Perluasan diberikan dengan harapan, industri otomotif dan turunannya bisa lebih cepat mengalami pemulihan usai terpukul cukup parah akibat pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Air sejak Maret 2020 lalu.

Direktur Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Perwakilan Sulsel, Endang Kurnia Saputra, mengatakan, pemberlakuan relaksasi ini bukan tanpa alasan, sebab kebijakan dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan.

“Nah kenapa pemerintah harus menyasar dulu kendaraan atau otomotif, karena industri ini yang punya supply chain-nya paling besar. Artinya kalau ini (industri otomotif) bergerak, maka bisa menghidupi berbagai industri lainnya," jelasnya saat tampil sebagai narasumber Obrol Otomotif, Jumat (26/3/2021).

Selain itu, lanjut dia, diyakini dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang memang sangat terpukul akibat pandemi.

“Sekarang pun sudah mulai terlihat efek PPnBM. Seperti pertumbuhan ekonomi sudah mulai kelihatan seperti Sulsel juga, “ tambahnya.

Pada kesempatan sama, Ketua Asosiasi Dealer Resmi Kendaraan Bermotor (ADRKB) Sulawesi, Hariyadi Kaimudin sangat menyambut baik relaksasi tersebut.

Ia ibaratkan bak angin segar bagi industri otomotif Indonesia yang dapat menimbulkan dampak positif.

“Memberi napas baru bagi industri otomotif yang belakangan ini mengalami tahun yang berat," ujarnya.