Pertina Sulsel Coret Petinju Indisipliner, Penggantinya Peraih Emas Porprov, Ini Penjelasan Sekum
pencoretan dilakukan karena petinju bersangkutan dianggap melakukan tindakan indisipliner dan tidak beretika
Penulis: Ilham Mulyawan Indra | Editor: Ilham Mulyawan Indra
Pertina Sulsel Coret Petinju Indisipliner, Penggantinya Peraih Emas Porprov, Ini Penjelasan Sekum
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sikap tegas dilakukan pengurus Persatuan Tinju Amatir (Pertina) pengprov Sulsel dengan mencoret Charles Katiandago dari daftar atlet yang dipersiapkan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) PON Papua 2021.
Sekretaris umum (Sekum) Pertina Sulsel, Adam Taka Simanjuntak mengatakan, pencoretan dilakukan karena petinju bersangkutan dianggap melakukan tindakan indisipliner.
Adam menyebutkan, awal pencoretan ini bermula saat Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel sebagai pengelola anggaran, menggunakan sistem Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPDP) kepada seluruh cabang olahraga yang mengikuti Pra PON, termasuk tinju.
Artinya seluruh biaya operasional yang diberikan oleh Dispora Sulsel, hanya dititip melalui beberapa rekening atlet dan pelatih sesuai persetujuan dari pengurus Cabor.
Bukan diberikan atau ditransfer ke rekening cabor.
Bahkan sebelum dana tersebut ditransfer, pengurus cabor telah menyampaikan kepada atlet dan pelatih, bahwa dana hanya titipan untuk biaya operasional mengikuti ajang Pra PON.
“Ternyata setelah dana ditransfer, Charles bersama atlet tinju lainnya, Abdul Sada dan Hendi Duran (pelatih) yang rekeningnya dipakai untuk menerima dana, justru menolak menyerahkannya ke Pertina Sulsel. Alasannya itu (dana) hak mereka karena selama ini sudah berlatih mandiri. Kami sudah berkali-kali melakukan panggilan kepada yang bersangkutan untuk mediasi tapi tetap tak ada solusi," jelas Adam saat menggelar jumpa pers di sebuah kafe, Selasa (23/3/2021) sore.

"Padahal, sesuai kesepakatan awal, rekeningnya hanya dipakai menerima dana operasional tim ke Pra PON," tambahnya.
Justru yang bersangkutan, lanjut Adam, malah menyatakan siap dicoret dari tim tinju Sulsel ketimbang menyerahkan dana tersebut.
Usai mencoret Charles, pengurus Pertina Sulsel akhirnya menunjuk Jhon Yambe sebagai pengganti.

Adam menegaskan, penunjukan Jhon tak asal pilih.
Pihaknya menilai sang petinju memiliki prospek bagus, apalagi usianya masih muda.
“Yambe juga peraih emas pada Porprov Sulsel di Pinrang 2018 lalu, “ jelasnya.
Optimistis Capai Target Medali Emas
Sementara itu, Manajer tim Tinju PON Sulsel, Muhammad Tawing menyatakan pihaknya tetap optimistis menghadapi PON Papua kendati melakukan perubahan struktur tim atlet.
“Kita tetap optimistis. Bahkan kalau perlu melewati pencapaian pada PON 2016 lalu. Saya bilang begini karena melihat semangat juang atlet kami ketika mereka latihan di tengah pandemi. Tak ada yang tak bisa dicapai jika kita punya semangat spartan dan kemauan yang tinggi, “ jelas Tawing yang juga tercatat Ketua Pertina Kota Makassar tersebut.

Tawing juga meminta kepada semua pihak, untuk tidak asal bicara atau menanggapi jika tak tahu menahu persoalan sebenarnya.
“Ada sejumlah pihak menuding Pertina Sulsel macam-macam terkait masalah ini. Saya tegaskan dan minta mereka tidak usah asal bicara kalau tidak tahu persoalan sebenarnya, “ tegas Tawing.
Tim atlet tinju PON Sulsel di Papua akan diperkuat Jhon Yambe, kemudian Indriawati Haer (Kelas 54 Kg/puteri), Josua Holy Masihor (Kelas 52 Kg/putera), Daud Fairyo (Kelas 64 Kg/putera) dan Haris Mongga (Kelas 91 Kg/putera). (*)