Piala Menpora 2021
INI KUNCI Kemenangan PSM Atasi Persija 2-0 Piala Menpora 2021, Marc Klok dan Octavio Dutra Mati Kutu
PSM memakai 100 persen lokal dengan perpaduan pemain asli Sulawesi Selatan, Papua dan Maluku, sedangkan Persija memiliki enam pemain berdarah bule
TRIBUN-TIMUR.COM - PSM Makassar mampu menjungkirbalikkan prediksi pengamat dan juga komentar saat melawan Persija Jakarta, Senin (22/3/2021).
Apa sih kunci kemenangan PSM hingga mampu mematahkan segala prediksi yang bermunculan sebelum laga dimulai, hingga menang 2-0?
Faktanya, PSM menurunkan pemain lokal, tanpa pemain asing saat menekuk Persija Jakarta di laga perdana penyisihan grup B Piala Menpora.
Yang pasti kunci kemenangan disebutkan pelatih PSM, Syamsuddin Batola adalah lini depan yang efisien dan pertahanan yang solid.
Pertahanan solid yang dikomandoi Hasyim Kipuw membuat Riko Simanjuntak dan Marco Simic frustasi.
Ditambah lagi penampilan prima Hilman Syah yang harus jatuh bangun memetik bola umpan lawan.
Penyelamatan Hilman ini membuat pemain PSM lainnya termotivasi untuk tampil lebih baik lagi.
“Kemenangan ini wajiblah kita syukuri karena terbukti dengan kerja keras melawan tim yang punya kualitas dan pemain asing," tutur pelatih PSM, Syamsuddin Batola, usai laga.
"Saya senang sekali anak-anak menjalankan instruksi kami dan bisa meredam permainan persija,” lanjutnya.
Sementara itu Yakob menyebut kemenangan yang ia peroleh tak terlepas dari kerja keras seluruh pemain.
Serta semangat pantang meyerah yang ditunjukan pada laga perdana ini.
“Ini salah satu kerja keras kami pertandingan malam ini, kami selalu ditekankan tidak mudah menyerah dimana waktu 45x2 menit,
"Kami harus kerja keras saja, nanti pluit berbunyi baru kita tahu menang atau kalah,” ucapnya.
Persija Lebih Diunggulkan
Awalnya Macan Kemayoran lebih diunggulkan lantaran memiliki komposisi skuat yang lebih baik dari PSM.
PSM memakai 100 persen lokal dengan perpaduan pemain asli Sulawesi Selatan, Papua dan Maluku. Sedangkan Persija memiliki enam pemain ‘bule’.
Dengan komposisi empat pemain asing dan dan dua pemain naturalisasi. Yakni Marc Klok dan Octavio Dutra.
Bahkan di starting lineup Persija langsung menurunkan tiga pemain asing dan dua pemain naturalisasinya.
Ditambah lagi dengan pemain lokal mereka yang merupakan jebolan Timnas seperti Osvaldo Haay, Andritany dan Riko Simanjuntak.
Namun tak membuat PSM gentar. Dengan semangat Siri na pacce, Zulkifli Cc tampil dengan meyakinkan tanpa beban.
Meskipun di menit-menit awal babak pertama pertahanan Juku Eja tak henti-hentinya digempur.
Demi memutus serangan lawan, dua pemain PSM bahkan harus diganjar kartu kuning saat pertandingan baru 10 menit berjalan.
Patrich Wanggai diganjar kartu pada menit 5' kemudian disusul Zulkifli Syukur.
Perlahan tapi pasti, gempuran Marco Simic Cs mampu dipatahkan.
Alhasil PSM akhirnya lebih dulu mencuri gol sekaligus pecah telur menit 46'.
Patrich Wanggai menjadi aktor utama lahilnya gol PSM ini.
Patrich yang didatangkan usai hengkang dari Persebaya Surabaya dipercaya masuk dalam starting lineup menghadapi Macan Kemayoran.
Bertugas sebagai penyerang utama, Patrich Wanggai mampu menjawab kepercayaan itu.
Memanfaatkan assist dari Yakob Sayuri yang menyisir dari kiri lapangan, Patrich mampu lepas dari penjagaan lawan di area kotak pinalti.
Mendapat ruang, ia melepaskan tendangan mendatar ke sisi kiri gawang yang dijaga Andritany.
Andritany tak mampu menepis hingga PSM mampun unggul 1-0 dari Macan Kemayoran di babak pertama.
Memasuki babak kedua, Persija meningkatkan intensitas serangan.
Benturan demi benturan pun terjadi antarpemain kedua tim. Zulkifli Syukur sempat ditandu keluar lapangan usai mengalami tekel keras dari pemain depan Persija.
Patrich Wanggai pun demikian. Tapi pemain PSM tetap solid, bahkan terlihat lini tengah PSM yang diisi Rasyid Bakri, M Arfan dan Sutanto Tan mampu mematikan pergerakan Marc Klok.
Menit ke 68' gilirian Yakob Sayuri menggandakan kemenangan menjadi 2-0.
Pemain asal Papua ini tak salah jika mendapat predikat Man of The Match pada laga kali ini.
Usai memberikan assist di gol pertama yang dicetak Patrich Wanggai.
Gol kedua ia sendiri menjebloskan bola ke gawang Andritany.
Gol kedua PSM ini berawal dari umpang jauh Hilman Syah ke arah depan.
Mengarah tepat ke Stopper Persija, Yann Motta, bola bukannya dibuang malah dibiarkan.
Yakob dengan kecepatannya pun merebut bola dan melewati Andritany sebelum melepaskan tendangan pelan mendatar.
Kemenangan PSM pun disambut suka cita oleh pemain hingga suporter Juku Eja.
Puncaki Klasemen Grup 2
Kemenangan 2-0 atas Persija ini sekaligus menempatkan PSM sebagai pemuncak klasemen sementara grup B Piala Menpora.
PSM mengoleksi tiga poin dengan dua gol dan tanpa kebobolan.
Juku Eja menggeser posisi Bhayangkara Solo FC.
Pada laga grup B di hari yang sama, Bhayangkara menang 1-0 atas Borneo FC.
PSM maupun Bhayangkara sama-sama mengoleksi tiga poin. Namun Zulkifli Syukur Cs unggul produktifitas gol.
Sehingga Bhayangkara FC berada di posisi runner up.
Kemudian di posisi ketiga Borneo FC dan di posisi buncit ada Persija yang sama-sama nihil poin.
Dengan kemenangan ini pula PSM berhak mendapatkan match fee sebesar Rp150 juta karena keluar sebagai pemenang.
Sementara itu untuk laga selanjutnya, Juku Eja akan menghadapi Bhayangkara Solo FC di stadion yang sama, Sabtu (27/3/2021) Pukul 16.15 Wita.
“Untuk laga selanjutnya saya harap pemain tetap mempertahankan semangat bertandingnya dan tak mudah menyerah apalagi merasa puas. Segala kekurangan akan kita perbaiki,” tutup Syamsuddin Batola.(*)