Ditanya Jumlah Utang Pemprov Sulsel, Andi Sudirman: Banyak!

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Triwulan pertama 2021 sisa menghitung hari. Serapan anggaran di pertengahan Maret belum menyentuh 10 persen, tepatnya baru 7,3 persen.

Namun, Plt Kepala Bappelitbangda Sulsel Darmawan Bintang mengklaim proses tender Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masih jalan terus. Meski proses refocusing rerata 20 persen per OPD digulirkan untuk penanganan Covid-19. 

Namun, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman masih mengevaluasi program dari OPD. Mengingat, utang Pemprov Sulsel belum semua terbayarkan.

Saat ditanya kembali soal utang Pemprov Sulsel, setelah Gubernur Sulsel nonaktif Nurdin Abdullah ditahan KPK ia menjelaskan.

"Kita kan sudah bersurat ke BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan) untuk analisis dan kajian tentang sistem keuangan kami tanggal 1 (Maret) semenjak saya masuk," katanya.

"Pertemuan dengan BPKP dan KPK (Jumat lalu) termasuk itu diklarifikasi yang mana ini, yang mana itu, yang mana belum terverifikasi itu kita minta lagi sisanya yang belum. Kan ada yang sudah SPM (Surat Perintah Membayar), ada yg belum. Yang belum ada SPM-nya itu kita minta," tambahnya.

Ia mengaskan, yang lewat tahun dan belum terbit SPM harus memang masuk pemeriksaan BPKP atau internal Inspektorat.

Lalu berapa utang yang tersisa saat ini?

"Adalah, banyak. Kan ada yang sudah dibayarkan.  Kalau tahap satu sudah lebih dari 50 persen. Ini kan tahap dua belum terbit SPM," katanya.

Apakah total utang sampai Rp 600 miliar? "Tunggu saja, itu," tambahnya.

Refocusing untuk Bayar Utang

Lalu dapat darimana anggaran untuk membayar utang.

"APBD pasti, tidak bisa dari sumbar lain. Makanya Ada dari refocusing, ada juga dana alokasi untuk itu," katanya.

Seperti diketahui, Plt Kepala Bappelitbangda Sulsel Darmawan Bintang menegaskan proses refocusing pekan ketiga Maret selesai.

Menurutnya, rerata anggaran OPD direfocusing sekitar 20 persen lebih. Lebih kecil dari 2020 lalu hingga 50 persen.