Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jokowi ke Sulsel

Bandara Buntu Kunik Tana Toraja Diresmikan Jokowi: Proyek Membelah Bukit yang Terwujud, Budget?

Update Anggaran Bandara Buntu Kunik Toraja yang diresmikan Presiden Jokowi hari ini, sejarah Bandara Buntu Kunik Tana Toraja sejak 2015

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Mansur AM
Ist
Peresmian Bandara Buntu Kunik Tana Toraja 

TRIBUN-TIMUR.COM, TORAJA - Jalan panjang mimpi masyarakat Tana Toraja merasakan bandara dengan fasilitas terbaik akhirnya terwujud.

Bandara Buntu Kunik Toraja diresmikan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi, Kamis (18/3/2021) hari ini.

Pembangunan bandara ini sudah bergulir sejak 2015.

Sempat mangkrak karena ada perseteruan tokoh masyarakat dan kelar di periode kedua Jokowi.

Budgetnya juga tidak main-main menyentuh Rp 1/2 triliun rupiah.

Total anggaran Rp 580 miliar dengan sistem multiyear sejak 2018, 2019, 2020.

Dengan rincian Rp 160 miliar di 2018.

Rp 250 miliar tahun 2019 dan Rp 170 miliar di 2021

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan dilanjutkan Gubernur Nurdin Abdullah dan diresmikan di era Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. 

Mengutip situs resmi Kementerian Perhubungan, sejatinya Proyek Pembangunan Bandara Buntu Kunik Tahap I ditargetkan selesai pada bulan Mei 2020.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam kunjungan kerjanya saat meninjau Bandara Buntu Kunik, Tanatoraja, Sulawesi Selatan pada Jumat (28/2/2020).

"Bulan Mei 2020 sudah bisa selesai dan beroperasi untuk tahap I, dengan panjang runway 1600 meter, yang bisa didarati pesawat ATR berkapasitas 72 penumpang,” jelas Menhub saat itu.

Sementara pembangunan tahap selanjutnya akan dilakukan perpanjangan runway hingga 2000 meter yang ditargetkan selesai pada Oktober 2020, sehingga bisa didarati pesawat yang lebih besar seperti Boeing 737.

Menhub mengungkapkan, tidak mudah untuk membangun Bandara Buntu Kunik karena kondisi topografi yang curam.

"Memang ada kendala teknis seperti membuat turap 30 meter, lalu ada selokan yang tidak boleh patah. Saya minta pembangunan harus dilakukan dengan hati-hati untuk menjamin keselamatan. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI agar menyelesaikan pembangunan infrastruktur transportasi untuk meningkatkan pariwisata dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan dan kenyamanan”, ungkap Menhub.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved