Calon KSP TB Hasanuddin Buktikan Kemampuan Jaga Presiden BJ Habibie Saat Ingin Diracun Pasca Orba
TB Hasanuddin membuktikan loyalitasnya menjaga empat keamanan wakil presiden dan wakil presiden dari Try Sutrisno, BJ Habibie, Megawati dan SBY.
TRIBUN-TIMUR.COM-TB Hasanuddin memang tak mempunyai rekam jejak memimpin Komando Daerah Militer (Kodam).
Itu dimiliki oleh tiga calon lain yakni Jenderal Polisi (Purn) Idham Azis, Jenderal (purn) TNI Mulyono dan Letnan Jenderal (purn) Agus Sutomo.
Mereka berempat menjadi calon kepala staf kepresidenan (KSP) menggantikan Moeldoko yang baru-baru terpilih sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat versi KLB Partai Demokrat.
Dikutip dari webiste Sekretariat Negara, tugas utama KSP adalah menyelenggarakan pemberian dukungan kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam melaksanakan pengendalian program-program prioritas nasional, komunikasi politik, dan pengelolaan isu strategis.
Apakah TB Hasanuddin bersyarat untuk menduduki jabatan strategis itu?
TB Hasanuddin sudah membuktikan sebagai penjaga yang sangat setia dan loyal kepada pimpinan.
Keloyalannya terlihat saat menjadi ajudan dari Presiden BJ Habibie.
Baca juga: Rekam Jejak Calon KSP TB Hasanuddin Orang Dekat Presiden BJ Habibie, Megawati Hingga SBY
Saat itu, suasana genting transisi dari orde baru ke reformasi.
Mayjen Purn TNI Tubagus Hasanuddin pernah membagikan sekelumit kisah menegangkan ketika Habibie menjabat sebagai presiden ke-3 RI pada 1998-1999.
Dikutip dari Kompas.com dengan judul TB Hasanuddin: Habibie Pernah Diancam Dibunuh, tapi Tetap Tegar, TB Hasanuddin sendiri menjadi ajudan Habibie kala itu.
Habibie jadi presiden setelah jatuhnya kekuasaan otoriter Orde Baru besutan Soeharto selama 32 tahun.
Habibie langsung hadir dengan pendekatan revolusioner demi demokrasi. Ia membuka keran kebebasan pers, misalnya, yang macet total di era Soeharto.
Di luar itu, masih banyak pergeseran-pergeseran yang dilakukan Habibie untuk menghabisi sisa-sisa otoritarianisme ala Harto.
Tak ayal, tekanan datang bertubi-tubi.
Habibie disebut menerima ancaman pembunuhan.
