Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KLB Demokrat

Sindir Moeldoko? Gatot Nurmantyo Enggan Jadi Ketum Demokrat karena Etika tak Pernah Jadi Kader

Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo menyampaikan orang dekat SBY menawarinya untuk memimpin Partai Demokrat termasuk Moeldoko.

Editor: Muh Hasim Arfah
handover
Dua mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo dan Moeldoko 

TRIBUN-TIMUR.COM- Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo mengungkapkan dirinya diajak untuk menjadi ketua umum DPP Partai Demokrat.

Ia menyampaikan seseorang mantan kader Partai Demokrat mengajaknya untuk kudeta Agus Harimurti Yudhoyono.

Hal itu dia sampaikan dalam Mata Najwa edisi “Ribut Berebut Demokrat”, Kamis (12/3/2021) malam.

Gatot Nurmantyo pun menyampaikan orang itu adalah dekat dengan Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

Orang dekat SBY itu diakuinya sudah mundur dari Partai Demokrat.

Orang dekat SBY itu pun mengajak kepada Gatot Nurmantyo menjadi ketum DPP Partai Demokrat.

“Ketika ada informasi tentang KLB datang ke saya, ketika AHY menyampaikan ada kudeta, dia menyampaikan ini pasti akan terjadi, maka tolong ke Pak Gatot ikut KLB,” katanya.

Gatot menyampaikan tak mau menurunkan Agus Harimurti Yudhoyono karena berkarier di era SBY.

Gatot pun menyampaikan, memang mantan orang dekat SBY itu juga mengajak Kepala Staf Kepresidenan atau KSP Moeldoko.

Gatot melihat konflik dan KLB Partai Demokrat ingin berbicara ke depan. 

"Kepada siapapun prajurit TNI, mari sama-sama dengan melandasi dengan etika politik dan berkepribadian," katanya.

Ia pun mencontohkan senior prajurit TNI mendirikan partai untuk mengabdi di jalur politik. 

"Senior kami Pak Wiranto dan Pak Prabowo mendirikan partai, sama juga anak jenderal polisi Pak Surya Paloh mendirikan nasional Demokrat, mereke benar-benar dihormati" katanya. 

Ia pun tak tahu cara mempertanggungjawabkan ketika tak pernah menjadi kader Demokrat tapi menjadi ketua umum Partai Demokrat

"Bagaimana saya mempertanggungjawabkan kepada istri, anak, dan prajurit TNI kalau saya tak pernah memakai jas Partai Demokrat kemudian menjadi ketua umum Partai Demokrat," katanya. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved