Anies Baswedan
Anies Baswedan Capres 2024 Ustaz Abdul Somad Wakilnya, Ini Kata Yahya Waloni dan Eko Kuntadhi
Anies Baswedan Capres 2024 Ustaz Abdul Somad Wakilnya, Ini Kata Yahya Waloni dan Eko Kuntadhi
TRIBUN-TIMUR.COM - Pilpres 2024 masih lama. Tapi sejumlah nama sudah mengemuka untuk melanjutkan kepemimpinan nasional setelah Jokowi.
Salah satu figur yang mulai dibahas adalah Anies Baswedan sebagai Capres RI 2024 potensial.
Bahkan penceramah Yahya Waloni mengusulkan Anies Baswedan menggandeng dai sejuta views, Ustaz Abdul Somad di Pilpres 2024 untuk menyelamatkan Indonesia.
Paket Anies dan UAS sangat ideal menurut Yahya Waloni.
Baca juga: Neno Warisman Disuruh Minta Maaf ke Publik Gara-gara Kampanye Rumah DP Nol Persen, Malulah
Baca juga: Masya Allah Cantik Banget Calonnya Ustad Sosok Jihan Salsabila Istri Ustaz Syam Ratusan Ribu Fans
Tapi menurut pegiat media sosial, Eko Kuntadhi, paket Anies-UAS tidak cocok. Tapi dipasangkan dengan Aldi Taher.
Eko Kuntadhi menanggapi terkait ucapan Yahya Waloni bahwa Ustaz Abdul Somad (UAS) cocok mendampingi Anies Baswedan sebagai Presiden dan Wakil Presiden di tahun 2024 nanti.
Eko mengatakan bahwa ia lebih setuju Aldi Taher yang mendampingi Anies, mengingat beberapa waktu lalu, Aldi memang mengatakan ia ingin menjadi wakil Anies.
“Gue lebih setuju Aldi Taher,” kata Eko di akun twitter @eko_kuntadhi, pada Jumat (12/3/2021)
Eko membagikan cuitannya tersebut bersama sebuah artikel berjudul ‘UAS Disebut Paling Cocok Dampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.’
Yahya Waloni menganggap UAS sebagai orang yang paling cocok paling cocok mendampingi Anies Baswedan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti.
Setelah ditelusuri, Yahya Waloni memang pernah melontarkan keinginannya agar di 2024 nanti, Anies Baswedan dan UAS lah yang akan maju.
“Tapi sabarlah kita, 2024 Anies yang jadi Presiden. Aamiin. Ustaz Somad yang akan jadi Wakil Presiden. Aamiin,” ucap Yahya Waloni, dikutip dari video yang ditayangkan oleh kanal YouTube ‘Debu Daratan’ pada 11 September 2019.
Yahya bahkan mengajak untuk memaksa UAS maju sebab pergulatan politik ke depannya masih akan panjang.
‘Kita paksa Ustaz Somad ‘Maju, ustaz.’ Ini pergulatan politik masih panjang,” ujar Yahya.
“Politik masih lama, sudah kelihatan bahwa kami ini paham ‘I’m understand to the world we live in.’ Saya paham di mana dunia saya hidup. Saya pendakwah. Kenapa dari sore? Masih pagi ini untuk berkata politik,’ lanjutnya lagi.