Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Aprilia Manganang

Bukan Salah Aprilia Manganang, ini 4 Fakta Hipospadia Penyebab Anggota Kowad Ditetapkan Laki-laki

Bukan Salah Aprilia Menganang, ini 4 Fakta Hipospadia Penyebab Anggota Kowad Ditetapkan Laki-laki

Editor: Ilham Arsyam
Instagram
Aprilia Manganang 

TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan atlet voli timnas putri dan prajurit TNI Angkatan Darat, Sersan Dua (Serda) Aprilia Menganang, dipastikan berjenis kelamin laki-laki.

Diungkapkan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, Aprilia mengalami kelainan hipospadia serius sejak lahir yang membuatnya dikira memiliki organ kelamin perempuan.

Dia mengatakan, dari hasil pemeriksaan (di RSPAD Gatot Subroto) itu, dilihat dari urologi ternyata Sersan Manganang lebih memiliki organ-organ jenis kelamin laki dan bahkan tidak ada organ internal jenis kelamin wanita.

"Kemudian pemeriksaan hormonalnya juga begitu, hormonalnya normal, hormon testoteronnya juga diukur sehingga secara faktual dan ilmiah kita bisa meyakini bahwa Manganang lebih memiliki hormonal yang masuk kategori normal laki-laki," imbuhnya lagi.

Menanggapi kejadian ini, DR. dr. Syakri Syahrir, Sp.U, Dokter Spesialis Urologi dari Primaya Hospital Makassar menjelaskan beberapa hal penting mengenai hipospadia kepada Kompas.com, Rabu (10/3/2021).

Aprilia Manganang
Aprilia Manganang (tribunnews)

1. Kelainan di mana letak muara uretra tidak normal

Dokter Syakri berkata bahwa hipospadia merupakan kelainan yang dialami sejak lahir di mana letak muara uretra tidak normal, yaitu bisa di bawah glans penis, di bagian bawah batang penis atau bisa di skrotum.

2. Bisa membuat organ kelamin laki-laki tampak seperti perempuan

Gejala dari kelainan ini adalah pancaran atau percikan urine tidak normal saat buang air kecil, sering bentuk penis yang melengkung ke bawah dan terdapat kulit penis yang berlebihan hingga menutup kepala penis seperti tudung atau kulup.

"Pada kasus hipospadia yang berat, memang bisa tampak menyerupai organ kelamin perempuan," ujarnya.

Lebih lanjut, dokter Syakri berkata bahwa hipopasdia bisa jadi hanya kelainan di organ kelamin luar.

Namun, ada juga kasus-kasus di mana kelainan ini merupakan bagian dari suatu grup kelainan organ reproduksi yang juga mencakup gangguan organ reproduksi dalam.

3. Penyebabnya multifaktor

Sayangnya, hingga saat ini penyebab pasti dari hipospadia belum diketahui, namun ada beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab.

Faktor-faktor ini adalah defek biosintesis testosteron, mutasi reseptor androgen (gangguan genetik), gangguan endokrin yang berkaitan dengan infertilitas dan terpapar zat kimia pada saat kehamilan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved