PSM Makassar
Cerita Syamsuddin Umar Kerap Hindari Jl Cenderawasih, Miris Lihat Stadion Mattoanging
Pengamat sepakbola dan eks pelatih PSM, Syamsuddin Umar berharap pembangunan Stadion Mattoanging bisa cepat selesai.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pengamat sepakbola dan eks pelatih PSM, Syamsuddin Umar berharap pembangunan Stadion Mattoanging bisa cepat selesai.
Sebab, kata Syamsuddin, Stadion Mattoanging punya daya tarik tersendiri atau magnet bagi masyarakat.
"Stadion Mattoanging semacam ikon sosial budaya. Orang bangga sekali dulu kalau ke Stadion Mattoanging," katanya saat dihubungi Tribun Timur, Minggu (7/3/2021).
"Dan dia merasa baru dikatakan orang jago, punya harga diri kalau dia masuk Stadion Mattoanging dengan segala upaya yang dilakukan," sambungnya.
Dalam kondisi seperti dulu saya, lanjutnya, PSM bisa berprestasi.
"Saya berharap Stadion Mattoanging mudah-mudahan jadi. Karena dalam kondisi itu saja, PSM bisa berprestasi," harapnya.
Syamsuddin bercerita bahwa sering kali dirinya menghindari jalan di sekitar Stadion Mattoanging.
Sebab, dirinya merasa sedih ketika melihat Stadion Mattoanging yang kini sudah rata.
"Saya kalau mauka lewat situ, misalnya saya dari Jalan Haji Bau mau belok kanan ke situ, dari pantai apa, saya langsung terus saja itu. Karena kalau saya belok di sana, saya lihat stadion pasti saya sedih. Saya itu jarang sekali lewat Cenderawasih dengan Mappanyukki," ceritanya.
Stadion Ikon Daerah
Lebih lanjut, Syamsuddin menyebut bahwa ikon suatu daerah ada tiga, termasuk stadion.
"Ikon sudah daerah ada tiga, pertama masjidnya. Atau tempat ibadahnya banyak orang pergi beribadah. Kedua, pasar dan tempat belanja, banyak orang yang berkunjung, dan ketiga sarana olahraganya, banyak orang berolahraga," sebutnya.
Menurutnya, jika banyak orang berolahraga berarti masyarakatnya sehat dan bugar.
Lebih dari itu, dari pariwisata, kata dia, orang akan tanyakan apa sarana olahraga di suatu daerah.
"Bahkan ada orang yang datang hanya untuk lihat PSM," tuturnya.