Tribun Mamasa
Objek Wisata di Mamasa Mati Suri, Pengunjung Harap Ada Perhatian Pemerintah
Sudah hampir setahun pandemi covid-19 mewabah di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.
TRIBUNMAMASA.COM, MAMASA - Sudah hampir setahun pandemi covid-19 mewabah di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.
Seiring dengan itu, sejumlah objek wisata di Mamasa, khusunya di Desa Tondokbalaru, Kecamatan Mamasa, seperti mati suri.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sehingga objek wisata di desa itu seakan mati suri.
Minimnya pengunjung di masa pandemi covid-19 sejak kurun waktu hampir setahun.
Selain itu, penyebab lainnya adalah minimnya support dari pemerintah setempat sehingga akses jalan menjadi keluhan pengunjung, lantaran tidak memadai.
Sementara di Desa Tondokbakaru, memiliki potensi pengembangan objek wisata, karena memiliki daya tarik yang khas pedesaan dan memiliki ratusan spesies anggrek yang tidak tumbuh di daerah lain.
Pengelola objek wisata Sawah Orchid, Andarias mengatakan, sejak kurang lebih 5 tahun secara swadaya mengelola objek wisata miliknya.
Hingga saat ini belum menerima bantuan dari pemerintah kabupaten Mamasa.
Beruntung kata dia, di tahun lalu komunitas wisata anggrek di desanya menerima bantuan dari Bank Indonesia Perwakilan Sulbar, untuk pengadaan gorden house dan laboratorium pengembangan anggrek.
"Jangankan pengembangan wisata, untuk perbaikan akses jalan saja belum ada dari pemerintah daerah," terang Andarias, Selasa (2/3/2021).
Khusus 65 Desa, PUPR Mamasa Anggarkan Rp16 Milliar Penyediaan Air Minum dan Sanitasi |
![]() |
---|
Ogah Pindah ke Tempat Baru, Pedagang di Mamasa Pilih Berjualan di Pasar Darurat Beratapkan Terpal |
![]() |
---|
Ini Penyebab Gempa Mamasa, Ada Imbauan BMKG |
![]() |
---|
Polisi Minta Dishub Mamasa Benahi Rambu Lalu Lintas |
![]() |
---|
Layanan SIM Online di Mamasa Terkendala Jaringan Internet |
![]() |
---|