Nurdin Abdullah Ditangkap KPK
Gubernur Nurdin Abdullah Kena OTT KPK Pasca Lantik 11 Bupati, Digiring ke Jakarta saat Kondisi Sepi
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah kena OTT KPK setelah lantik 11 kepala daerah, tengah malam terbang ke Jakarta. Kondisi sedang sepi
TRIBUN-TIMURE.COM - Gubrernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dikabarkan kena Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kabar penangkapan Gubernur Sulsel beredar dan rawami dibahas di grup WhatsApp di Kota Makssarsejak Sabtu (27/2/2021).
Penangkapan itu beredar belum cukup 24 jam setelah pelantikan 11 kepala dearah Jumat (26/2/2021) pagi.
Juru Bicara Nurdin Abdullah Veronica Moniaga hanya merespon singkat saat dikonfirmasi.
"Tabe, sejauh ini kami belum bisa mengonfirmasi hal ini sekarang. Secepatnya akan kami kabari apabila sudah terima informasi." kata Vero via pesan WhatsApp.
Berdasarkan informasi yang beredar NA dijemput di Gubernuran, Jl Jenderal Sudirman, Makassar, sekra pukul 02.00 wita.
Ada yang menulis di Group WhatsApp, “ditangkap bersama Anggu..”
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari KPK.
Sejauh ini, keterangan hanya diperoleh dari Juru Bicara NA, Veronica Moniaga. Itu pun masih simpang siur.
Informasi yang diperoleh Tribun Timur mengatakan, NA ditangkap sekutar oukul 02,00 witaa dini hari dan diterbagkan ke Jakarta sekitar pukul 07.00 wita.
“Diterbangkan pakai Garuda. Sudah ada manifestnya. Barang bukti Rp1 M,” ujar sumber Tribun tersebut.
Tribun-timur.com terus berusaha mendapatkan konfirmasi dari KPK maupun dari Nurdin Abdullah..
Beredar kronologi penangkapan Nurdin Abdullah:
Pada Hari/tanggal : Sabtu, 27 Februari 2021
Pukul : 01.00 Wita
Tim KPK sebanyak 9 orang telah melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) kepada Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Prof Dr Ir HM. Nurdin Abdullah, M. Agr di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan No : Sprin.Lidik-98/01/10/2020.
Tim KPK telah mengamankan beberapa orang antara lain :
1. Agung Sucipto ( Kontraktor, 64 Thn);
2. Nuryadi ( Sopir pak Agung, 36 Thn);
3. Samsul Bahri ( Adc Gubernur Prov. Sulsel, Polri, 48 Thn);
4. Edy Rahmat (Sekdis PU Provinsi Sulawesi Selatan);
5. Irfandi ( Sopir Edy Rahmat);
Barang bukti yang diamankan oleh Tim KPK yaitu 1 (satu) koper yang berisi uang sebesar Rp 1 miliar yang diamankan di Rumah Makan Nelayan Jl. Ali Malaka, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.
Tim KPK kemudian langsung membawa Prof Dr Ir HM Nurdin Abdullah, M.Agr dan Rombongan langsung ke KLINIK TRANSIT di Jln. Poros Makassar untuk dilakukan pemeriksaan Swab antigen Untuk persiapan berangkat ke Jakarta melalui Bandara Sultan Hasanudin.
Tim KPK dan Rombongan di kawal oleh 4 orang Anggota Detasemen Gegana Polda Sulsel antara lain :
1. Iptu. Cahyadi;
2. Bripka. Laode Budi;
3. Briptu. Sardi Ahmad;
4. Bripda. M. Syaharuddin.
Kemudian pada pukul 05.44 Wita rombongan selesai melaksanakan pemeriksaan Swab antigen dan menuju Bandara Sultan Hasanudin untuk berangkat ke Jakarta menggunakan Pesawat Garuda GA 617 yang kemudian Tim Dan Rombongan Memasuki Gate 2 untuk keberangkatan ke Jakarta pada pukul 07.00Wita.
Pesan Nurdin Abdullah ke Bupati
Nurdin Abdullah menyampaikan selamat kepada 11 kepala daerah dan wakil kepala yang resmi dilantik, Jumat (26/2/2021) pagi.
Orang nomor satu Pemprov Sulsel itu menilai, keterpilihan para kepala daerah menunjukkan tanda cinta masyarakat.
Apalagi bagi mereka yang meraih persentase kemenangan terbesar.
Sempat didiskualifikasi pada Pilwali Makassar 2018, Danny Pomanto akhirnya kembali ke Balai Kota setelah menang Pilwali Makassar 2020.
"Yang baru dilantik adalah orang pilihan. Suara signifikan itu tanda kecintaan luar biasa masyarakat," kata Nurdin Abdullah dalam sambutannya.
"(Pilwali) Makassar kotak kosang memang (di 2018), tapi kecintaan masyarakat tidak akan pindah pilihan," tambah NA.
Diketahui, pasangan Adnan Purichta Ichsan-Abd Rauf Malaganni mencatatkan kemenangan tertinggi Pilkada di Sulsel; 91,22 persen.
Adnan Purichta Ichsan mematahkan rekor kemenangan Nurdin Abdullah saat memenangi Pilkada Bantaeng 2013 lalu.
Kala itu, Nurdin yang maju di periode keduanya bersama M Yasin meraih kemenangan sebanyak 82,58 persen atau 76.660 suara.
Gubernur Nurdin Abdullah juga menyampaikan harapan kepada 11 kepala daerah yang resmi dilantik agar mengambil peran dalam pemutusan Covid-19.
Sebelumnya diberitakan, 11 kabupaten kota di Sulawesi Selatan akhirnya kembali memiliki kepala daerah dan wakil kepala daerah definitif secara de Jure.
11 kepala daerah dan wakil kepala daerah resmi dilantik oleh Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Jumat pagi, 26 Februari 2021.
Pelantikan pasangan kepala daerah hasil Pilkada Serentak 2020 itu dilakukan di Baruga Karaeng Pattingalloang, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel,
Pelantikan dilakukan secara hybrid (on site dan virtual), mereka menjabat periode untuk periode 2021-2024 (SK 2021-2026 dengan klausal).
Pembacaan surat kepetusan Menteri Dalam Negeri dibacakan oleh Plt Kepala Biro Pemerintahan dan Otda Sulsel.
Mereka yang dilantik berdasarkan SK Mendagri Nomor 131.73-356 Tahun 2021 masing-masing Adnan Purichta Ichsan - Abdul Rauf Mallagani (Gowa).
Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Makassar).
Chaidir Syam-Suhartina Bohari (Maros), Muhammad Yusran Lalogau-Syahban Sammana (Pangkep), Suardi Saleh-Aska Mappe (Barru).
Kemudian, Andi Kaswadi Razak-Lutfi Halide (Soppeng), Basli Ali-Syaiful Arif (Kepulauan Selayar).
Andi Muchtar Ali Yusuf-Andi Edy Manaf (Bulukumba), Theofilus Allorerung-Zadrak Tombeg (Tana Toraja).
Andi Indah Putri Indriani-Suaib Mansyur (Luwu Utara), dan Budiman Hakim (Luwu Timur).
"Pada hari ini Jumat, 26 Februari 2021. Saya Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan atas nama Presiden Republik Indonesia dengan ini resmi melantik," sebut Nurdin Abdullah memulai pelantikan.
Nurdin Abdullah yang melantik atas nama Presiden RI Jokowi menyatakan harapan agar para pimpinan daerah dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
"Saya percaya bahwa saudara-saudari dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan," sebutnya.
Dalam pelantikan ini terdapat perubahan gerakan acara dari gladi resik.
Menjadi dengan susunan penandatanganan berita acara dan sumpah serta fakta integritas kemudian dilanjutkan dengan pemasangan tanda pangkat dan jabatan.
Prosesnya, satu persatu kepala daerah kemudian wakilnya maju ke depan dari di posisi masing-masing yang telah ditentukan masing-masing.
Pelantikan dimulai dari kepala daerah Makassar, Barru, Soppeng, Luwu Utara, Gowa, Kepulauan Selayar, Bulukumba, Pangkajene Kepulauan, Maros, Tana Toraja kemudian Luwu Timur.
Dari 12 daerah berpilkada, pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Toraja Utara akan dilaksanakan secara terpisah pada 31 Maret mendatang. Hal ini disesuaikan dengan masa akhir jabatan bupati.
Usai pelantikan, para kepala daerah secara bersama-sama bertepuk tangan kemudian duduk di tempat masing-masing.
Acara selanjutnya di tempat yang sama dilanjutkan dengan pelantikan Ketua TP PKK dan Dekranasda Kabupaten-Kota oleh Ketua TP-PKK Sulsel, Lies F Nurdin.
Acara ini juga dipantau langsung oleh pihak Kemendagri memastikan acara dilakukan mengikuti protokol kesehatan ketat di tengah pandemi Covid-19. Sehingga hanya dihadiri oleh kepala daerah dan wakilnya serta ketua TP-PKK kabupaten/kota.
Diketahui sebelumnya, sedianya pelantikan hanya dilakukan melalui virtual, namun, diskresi diminta Gubernur Sulsel untuk melakukan pelantikan hybrid disetujui oleh Kementerian Dalam Negeri yang kemudian diikuti oleh daerah lain di Indonesia. (*)