PSM Makassar
Manajemen Komitmen Tuntaskan Tunggakan, PSM Tetap Bidik Berkompetisi di Level Tertinggi
PSM pastikan akan ikut Piala Menpora dan manajemen juga berkomitmen akan menuntaskan tunggakan
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ilham Mulyawan Indra
Manajemen Komitmen Tuntaskan Tunggakan, PSM Tetap Bidik Berkompetisi di Level Tertinggi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Manajemen PSM memastikan skuat Laskar Pinisi akan ikut Piala Menpora yang akan diputar pada 21 Maret mendatang di empat kota.
Media officer PSM, Sulaiman Abdul Karim juga menegaskan komitmen manajemen agar PSM dapat tetap bersaing di level tertinggi kompetisi tanah air.
Karena itu, Sule - sapaan akrab Sulaiman menyebut manajemen berkomitmen pula menyelesaikan tunggakan-tunggakan yang ada.
“Karena manajemen tidak pernah lari dari masalah!,” tulis Sule via pesan singkat WhatsApp, Jumat (26/2/2021) malam.
“Makanya demi menjaga marwah PSM, manajemen pastikan akan ikut Piala Menpora. Siapa pun pemainnya, siapa pun pelatihnya dan bagaimana pun "modelnya" ini PSM pokoknya pasti ikut Piala Menpora, “ sambung Sule.
Dia tak menampik, sejak beredar surat dari FIFA yang diteruskan ke PSSI perihal aduan mantan striker PSM, Giancarlo Rodrigues, membuat jajaran manajemen PSM mendapat banyak hujatan, namun hal itu dianggap sebuah masukan untuk membangun.
“Memang ramai di sosmed bilang manajemen kok bungkam atau manajemen dihujat begini-begitu. Saya pun demikian juga banyak dihujat, tapi kami anggap itu kritik membangun dan sekarang ini kami tetap berkomitmen untuk tim ini,” tegasnya.
Memang, surat teguran dari FIFA merupakan fakta tak terbantahkan.
Namun masyarakat seyogyanya dapat melihat masalah yang terjadi secara kompleks.
Musim lalu, kompetisi terhenti pada Maret 2020 akibat badai pandemi, sehingga membuat seluruh roda bisnis industri sepakbola kesulitan.
Tak ada pemasukan untuk klub dari penjualan tiket pertandingan atau merchandise resmi.
Operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sempat berencana meneruskan kompetisi pada Oktober 2020 lalu, tapi terkendala izin dari kepolisian karena dinilai berpotensi menimbulkan kerumunan.
Kemudian mencuat opsi pertandingan tanpa penonton, namun hal ini pun susah terwujud.
Alhasil klub pun belum dapat bergerak untuk memulihkan finansialnya. (*)