Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TRENDING di Twitter #KebakaranJenggot usai SBY Sebut Partai Demokrat Not for Sale & Tak Tergiur Uang

Netizen di Twitter riuh menanggapi pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) soal Partai Demokrat not for sale.

Editor: Sakinah Sudin
Dokumentasi Partai Demokrat
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam video arahan kepada pimpinan dan kader Partai Demokrat yang dirilis pada Rabu (24/2/2021). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Netizen di Twitter riuh menanggapi pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) soal Partai Demokrat not for sale.

Tagar #KebakaranJenggot pun trending di Twitter.

Hingga Kamis (25/2/2021), sudah lebih 15 ribu cuitan #KebakaranJenggot.

Berikut beberapa komentar netizen dilansir Tribun-timur.com:

"Kenapa sih selalu berprasangka buruk semua orang tahu kok partai itu bukan buat diperjualbelikan dan akhirnya ada yang #KebakaranJenggot," tulis pemilik akun @carolin8810.

"Ini partai not for sale

#KebakaranJenggot," tulis pemilik akun @Nanggut61.

Cuitannya mereka disertai artikel Kompas.com berjudul SBY: Bagi yang Ingin Merebut dan Membeli, Partai Demokrat Not For Sale.

Dilansir Tribun-timur.com dari Kompas.com, SBY menegaskan, partai yang didirikannya itu tidak untuk diperjualbelikan.

"Bagi orang luar yang punya ambisi untuk merebut dan membeli Partai Demokrat, saya katakan dengan tegas dan jelas, Partai Demokrat not for sale, partai kami bukan untuk diperjualbelikan," kata SBY dalam video yang dirilis pada Rabu (24/2/2021).

SBY mengatakan, meskipun bukan partai yang kaya raya dari segi materi, Demokrat tidak tergiur dengan uang sebesar apapun.

Dalam video arahan kepada para pemimpin dan kader Partai Demokrat itu, SBY mulanya bercerita soal adanya Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) yang disebutnya bak halilintar di siang bolong.

Pasalnya, menurut SBY, pada awal 2021 ini Partai Demokrat tengah berjuang dengan damai, konstitusional, serta tengah mendapat dukungan dari masyarakat.

"Ketika di bawah kepemimpinan AHY (Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono), dukungan rakyat terhadap Partai Demokrat terus meningkat, bagai halilintar di siang bolong ada gerakan dan pemufakatan jahat untuk merusak Partai Demokrat," kata SBY.

SBY menilai, gerakan tersebut ingin mendongkel dan merebut kepemimpinan partai yang sah kemudian menggantinya dengan orang lain yang bukan kader Partai Demokrat.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved