Bank Indonesia
Bank Indonesia: Lapangan Usaha Utama Jadi Penopang Perbaikan Ekonomi Sulsel
Upaya pemerintah untuk membuka kembali sektor prioritas dan aman menopang perbaikan ekonomi Sulawesi Selatan dari sisi lapangan usaha.
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Upaya pemerintah untuk membuka kembali sektor prioritas dan aman menopang perbaikan ekonomi Sulawesi Selatan dari sisi lapangan usaha.
Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Budi Hanoto, lapangan usaha utama Sulsel diprakirakan tumbuh lebih tinggi tahun 2021.
Pasalnya, upaya peningkatan produksi pertanian melalui penyediaan bibit ungul dan pupuk disertai dengan adaptasi teknologi diprakirakan menopang peningkatan produksi.
"LU Perdagangan dan industri pengolahan juga diprakirakan tumbuh meningkat didukung oleh perbaikan konsumsi masyarakat serta terjaganya kelancaran aktivitas logistik, indikasi perbaikan tercermin dari hasil survei terkini yang dilakukan oleh Bank Indonesia ," ujarnya Sabtu (20/2/2021).
Indek penjualan rill (IPR) pada Januari mulai mengalami perbaikan meskipun masih dalam fase kontraksi , IPR tercatat terkontraksi sebesar -1,26 persen (yoy), tidak sedalam kontraksi pada Desember 2020 yang mencapai -7,14 persen (yoy).
Senada dengan hal tersebut , hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Sulsel juga mengindikasikan perbaikan kegiatan dunia usaha pada triwulan 1 2021, di sisi lain indikator penyaluran kredit perbankan ke sektor perdangangan mengalami perbaikan meski, masih terkontraksi sebesar - 1,5 persen (yoy) tidak sedalam kontraksi Desember 2020 mecapai -1,83 persen (yoy).
Sementara itu, perbaikan LU Konstruksi diprakirakan terjadi sejalan dengan berlanjutnya pembangunan proyek strategis yang telah berjala seperti bendungan pamakullu dan Karalloe, upaya percepatan penyelesaian PSN Makassar New Port dan kereta api Makassar - Parepare, serta pembangunan proyek pemerintah dan swasta didukung oleh ruang belanja yang lebih lebar serta keyakinan investor yang membaik.
"Indikasi perbaikan mulai terlihat dari peningkatan konsumsi semen yang terjadi bulan Januari 2021, sejalan dengan ini penyaluran kredit ke sektor konstruksi juga tercatat tumbuh 11,60 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan posisi triwulan IV yang tumbuh -2,5 persen (yoy)," tuturnya.
Adapun LU Akmamin dan Transportasi diperkirakan tumbuh lebih tinggi bersama aktivitas masyarakat yang meningkat didukung oleh gerakan wisata dalam negeri, penerapan protokol kesehatan dan implementasi sertifikasi CHSE, dengan perkembangan tersebut, ekonomi Sulsel akan meninggat pada rentang 4,4 hingga 5,4 persen (yoy).
Sejalan dengan perbaikan tersebut, tekanan inflasi tahun 2021 juga perkirakan meningkat namun masih terjaga dalam rentang sasaran Bank Indonesia.
"Tekanan inflasi terjadi ditengahj permintaan domestik yang meningkat seiring relaksasi pemabatasan fisik disertai berlanjutnya stimulus pemerintah guna menopang konsumsi masyarakat, " ucapnya.
Dirinya menambahkan jika pulihnya ekonomi Sulsel akan berkaitan erat dengan kesuksesan program vaksinasi yang dilakukan pemerintah .
"Pelaksaan vaksinasi sebagai game changer membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, kesiapan infrastruktur unutk menajaga rantai dingin vaksin serta ketersediaan SDM pelaksana vaksinasi menjadi sangat penting," katanya. (*)
Meningkat, Sulsel Urutan ke-7 Transaksi Non-Tunai QRIS Secara Nasional |
![]() |
---|
Pamit, Kepala BI Sulsel: Terima Kasih Kerja Sama Media Selama Ini |
![]() |
---|
Prof Marzuki DEA Paparkan Strategi Hilirisasi Sektor Unggulan Sulawesi Selatan |
![]() |
---|
Penggunaan Internet Beri Andil Besar Pertumbuhan Ekonomi Sulsel di Masa Pandemi |
![]() |
---|
Tanda Tangani SK TP2DD, Pj Walikota Makassar: Digitalisasi ETP Sangat Penting |
![]() |
---|