Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Khazanah Islam

Kerjakan Puasa Sunnah atau Bayar Utang Puasa Ramadan? Ini Jadwal Puasa 1 Ramadhan 2021

Sebelum masuk Ramadan, ada baiknya kita membahas tentang Puasa Sunnah dan Utang Puasa Ramadan.

Editor: Hasrul
Tribunnews.com
Ilustrasi: Kerjakan Puasa Sunnah atau Bayar Utang Puasa Ramadan? Ini Jadwal Puasa 1 Ramadhan 2021 

TRIBUN-TIMUR.COM  -  Umat Islam akan menyambut datangnya Bulan Ramadan 1442 H atau Ramadhan Tahun 2021.

Ramadhan sangat erat kaitannya dengan berpuasa, karena puasa di Bulan Ramadan hukumnya wajib bagi umat muslim.

Sebelum masuk Ramadan, ada baiknya kita membahas tentang Puasa Sunnah dan Utang Puasa Ramadan.

Ya, umat muslim diseluruh dunia akan memasuki Bulan Ramadan 1442 Hijiriah 55 hari lagi. 1 Ramadan 1442 H diperkirakan jatuh pada 13 April 2021.

Baca juga: Hutang Puasa Ramadan Wajib Diganti, Niat Mengganti atau Mengqadha Puasa Ramadhan dalam Bahasa Arab

Banyak pertanyaan biasa muncul ketika sudah mendekati waktu puasa Bulan Ramadan.

Salah satunya membayar utang puasa kita di Bulan Ramadan sebelumnya.

Sering orang bertanya, bagaimana jika utang puasa wajib di Bulan Ramadan lalu belum dibayar lalu ingin melaksanakan Puasa Sunnah?

Contohnya seorang laki-laki masih mempunyai hutang shaum atau puasa di bulan Ramadan kemudian ia hendak melaksanakan puasa satu hari, maka apakah ia mendahulukan yang wajib dulu ataukah yang sunnah atau tathawwu ?

Jawabannya :

Apabila ditakutkan tertinggal hari itu atau hari-hari itu (yaitu hari-hari shaum tathawwu) maka tidak mengapa akan hal ini.

Karena sesungguhnya waktu mengqadha itu adalah waktu yang panjang/waktu yang luas. Aisyah berkata, “Kami tidak mengqadha kecuali di bulan Sya’ban,” karena beliau disibukkan dengan Rasul Dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda, yang meriwayatkan dari Rabb-nya :

“Dan tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang Aku cintai dari perkara-perkara yang Aku wajibkan atasnya dan masih saja ia mendekatkan diri kepada-Ku dengan yang nafilah sehingga Aku mencintainya…” sampai akhir hadits.

Maka yang paling afdhal adalah mendahulukan apa-apa yang telah Allah Ta’ala wajibkan atasnya.

Akan tetapi jika di sana ada hari yang utama dan ia takut meninggalkannya atau tertinggal, sedangkan waktu mengqadha adalah waktu yang luas maka tidak mengapa, insya Allah.

Seperti enam hari di bulan Syawal (setelah puasa wajib di bulan Ramadhan pent) atau seperti tiga hari di setiap bulan dan seperti shaum Senin-Kamis dan juga shaum hari Arafah dan hari Asyura.

Disclaimer

Dikutip dari RISALAH RAMADHAN, Untuk Saudaraku, Kumpulan 44 Fatwa Muqbil bin Hadi al-Wadi’I, Penerjemah Ibnu Abi Yusuf, Editor Ustadz Abu Hamzah, Setting & Lay Out Afaf Abu Rafif, Penerbit Pustaka Ats-TsiQaatPress, Jl. Kota Baru III No 12, Telp 022 5205831, Cetakan Ke-I Sya’ban 1423 H

Syaikh Muqbil bin Hadi bin Qayidah al-Hamdany al-Wadi'i al-Khilaly adalah salah seorang ulama besar kontemporer dari Yaman yang ahli dalam bidang sains Hadits.
Lebih dikenal dengan Syaikh Muqbil (atau: Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi'i). Lahir
pada tahun 1932 di Dammaj, Yaman.

Ia adalah pendiri sekaligus mudir (rektor) pertama Ma'had Darul Hadits Dammaj yang kini menjadi markas (pusat) Ahlus Sunnah di negeri Yaman. Meninggal pada tahun 2001 dan disemayamkan di kota Mekkah, Arab Saudi.

Jadwal Puasa 1 Ramadhan 2021 menurut Nahdlatul Ulama

Berdasarkan kalender cetakan Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur, 1 Ramadhan 1442 H jatuh pada hari Selasa Wage tanggal 13 April 2021.

Ketetapan ini berdasarkan metode hitungan (hisab) dari Lembaga Falakiyah NU Jawa Timur.

Adapun Ijtimak akhir bulan Sya’ban 1442 H. terjadi pada hari Senin Pon, 12 April 2021 M.

Tinggi hilal Haqiqi 03° 46 19″ Tinggi hilal mar’i 02° 52 08″
Azimut hilal 277° 23 28″ Azimut matahari 278° 46 17″
Elongasi 05° 05 18″ Lama hilal 17:45:37 jam.

Kendati sudah melakukan hitungan atau hisab, tradisi NU biasanya masih melakukan verifikasi hasil itu melalui metode rukhiyat untuk menentukan awal Ramadhan, yakni menyaksikan posisi dan ukuran hilal (Bulan) pada senja akhir bulan Rajab.

1 Ramadhan 2021 menurut Muhammadiyah

Sedangkan untuk versi Muhammadiyah juga tidak berbeda, bahwa 1 puasa Ramadhan yang akan jatuh pada 13 April 2021.

Sementara itu, untuk Hari Raya Idul Fitri akan jatuh pada 13-14 Mei 2021.

Muhammadiyah selama ini hanya menggunakan metode hisab saja, tidak melakukan verifikasi melalui rukyah sebagaimana NU.

Maka, tidak heran apabilan terkadang awal bulan khususnya Ramadhan dan Syawal berbeda dengan ketetapan pemerintah yang juga menggunakan rukyah pada sidang isbat.

Walaupun begitu, umat Islam Indonesia pada umumnya sudah memaklumi hal itu, dan mengutamakan sikap saling menghormati.

Menurut Pemerintah

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama akan melakukan sidang Isbat penentuan awal Ramadhan.

Sidang ini merupakan cara menentukan awal suatu bulan dengan cara mengumpulkan hasil rukyah, yakni pemantuan tinggi hilal (Bulan) pada akhir bulan Sya’ban.

Selain awal Ramadhan, Pemerintah juga menggelar sidang isbat ini untuk menentukan awal bulan Syawal atau Hari Raya Idul Fitri. Sidang ini biasanya mengundang perwakilan ormas Islam.

Sebagaimana tradisi Muslim Indonesia, kadang ada perbedaan dalam awal puasa Ramadhan atau Hari Raya.

Fenomena ini merupakan hal yang sudah lumrah. Dalam konteks ini umat Islam Indonesia pada umumnya mengedepankan sikap saling menghormati.

Demikian penjelasan singkat tentang pertanyaan 1 Puasa Ramadhan 2021 jatuh pada tanggal berapa.

Niat Puasa Ramadhan

Sebelum menjalankan ibadah puasa wajib, umat muslim hendaknya mengucap doa niat berpuasa yang ditujukan untuk Allah SWT.

Bacaan doa niat puasa ini pun tidaklah sulit.

Berikut bacaan doa niat puasa Ramadhan :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa."

Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala."

Doa Buka Puasa

Jika telah tiba waktu berbuka ketika azan Magrib berkumandang, berikut bacaan doa buka puasa Ramadan:

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

"Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin."

Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."

Kapan Waktu yang Tepat Mengucapkan Niat Berpuasa?

Dalam sebuah sesi tanya jawab bersama Dr H Setiawan Budi Utomo di Kompas.com, waktu yang tepat untuk membaca niat puasa Ramadhan adalah pada malam hari.

Arti dari bacaan niat puasa di atas pun "Saya niat berpuasa esok hari" yang artinya bacaan niat itu diucapkan pada malam sebelumnya.

Hal ini sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia saat melaksanakan tarawih berjemaah.

Niat puasa juga bisa dilaksanakan setelah sahur.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved