Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hatta Rahman

Hatta Rahman dan Harmil 'Disiram' Damkar saat Masa Jabatan Bupati-Wakil Bupati Maros Berakhir,Marah?

Hatta Rahman dan Harmil Mattptorang 'disiram' oleh Damkar saat masa jabatan Bupati-Wakil Bupati Maros berakhir, marah atau kecewa?

Editor: Ansar
Kabag Protokol Setda Maros/Darmawati
Hatta Rahman dan Harmil Mattotorang meninggalkan kantor bupati Maros setelah menyerahkan memori jabatan ke Sekda Maros Davied Symasuddin sebagai Plh. Ia dilepas oleh sejumlah ASN. Hatta -Harmil disiram oleh petugas Damkar yang telah menunggunya. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Masa jabatan Hatta Rahman - Harmil Mattotorang sebagai Bupati-Wakil Bupati Maros sudah berakhir.

Kini pemerintahan Maros dikendalikan oleh Pelaksana harian (Plh) Bupati Maros, Davied Syamsuddin.

Hatta Rahman - Harmil 'kehilangan' jabatan setelah menyerahkan memori jabatan kepada Davied di lantai dua kantor bupati Maros, Kecamatan Turikale, Kamis (18/2/2021).

Setelah menyerahkan memori jabatan Hatta dan Harmil meninggalkan kantor bupati. Ia dilepas oleh sejumlah ASN.

Namun saat Hatta - Harmil berjalan menemui sejumlah ASN yang menunggunya, tiba-tiba Pemadan Kebarakaran (Damkar) Maros menyiramnya.

Damkar senganja menurunkan beberapa unit armada untuk siram Hatta yang masih pakai setelan jas lengkap.

Damkar menembakkan air ke arah atas saat Hatta dan Harmil melintas. 

Bukan hanya Hatta dan Harmil, sejumlah pengawalnya juga ikut basah kuyup.

Meski sedang diguyur air Damkar, namun Hatta dan Harmil tetap berjalan santai.

Sejumlah pegawai ikut bertepuk tangan melepas Hatta Rahman dan Harmil.

Bukan marah atau kecewa, ternyata Damkar sengaja melakukan hal tak terduga tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada Hatta dan Harmil.

"Itu penghormatan dari Damkar (ke Hatta-Harmil). Menyemprot air ke atas terus Pak Hatta dan Andi Toto lewat di bawahnya," kata Kabag Protokol Setda Maros, Darmawati.

Mata Hatta Rahman berkaca-kaca saat akan meninggalkan kantor yang telah dihuninya selama 2 periode.

Kegiatan tersebut dihadiri para unsur Forkopimda, pihak perbankan, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, lurah serta para relasi Pemkab Maros.

Hatta Rahman dan Harmil Mattotorang meninggalkan kantor bupati Maros setelah menyerahkan memori jabatan ke Sekda Maros Davied Symasuddin sebagai Plh. Ia dilepas oleh sejumlah ASN.
Hatta Rahman dan Harmil Mattotorang meninggalkan kantor bupati Maros setelah menyerahkan memori jabatan ke Sekda Maros Davied Symasuddin sebagai Plh. Ia dilepas oleh sejumlah ASN. (Kabag Protokol Setda Maros/Darmawati)

Hatta Rahman menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah menjalin kerjasama selama dua periode kepemipinannya bersama Harmil.

"Roda kehidupan terus berjalan, kadang kita dibawah dan kadang kala kita di atas. Nah dulu sebelumnya kami hanya rakyat biasa, yang kemudian menjadi Wakil Rakyat, dan menjadi Bupati," ujarnya

"Sekarang kami kembali menjadi rakyat. Terima kasih atas kerjasamanya yang terjalin," sambungnya.

Hatta mengatakan, kemajuan yang terjadi di Kabupaten Maros saat ini menjadi karya yang bisa dikenang.

"Jangan menganggap hari ini sebagai perpisahan yang dihadapi dengan kesedihan, tapi kita jarus gembira," katanya

"Karena apa yang sudah kita kerjakan itu akan menjadi saksi baik di hadapan Allah jika kita sudah berbuat," lanjutnya.

Pembangunan serta prestasi yang dicapai Kabupaten Maros, tidak lepas dari bantuan OPD serta pihak terkait lainnya.

" Terima kasih tak terhingga untuk semua pihak sehingga apa yang kita cita-citakan dapat kita wujudkan. Mimpi Maros lebih baik, sejahtera dan bercahaya bisa kita diwujudkan," terangnya.

Hatta Rahman dan Harmil Mattotorang meninggalkan kantor bupati Maros setelah menyerahkan memori jabatan ke Sekda Maros Davied Symasuddin sebagai Plh. Ia dilepas oleh sejumlah ASN.
Hatta Rahman dan Harmil Mattotorang meninggalkan kantor bupati Maros setelah menyerahkan memori jabatan ke Sekda Maros Davied Symasuddin sebagai Plh. Ia dilepas oleh sejumlah ASN. (Kabag Protokol Setda Maros/Darmawati)

Ia menceritakan, ketika terpilih menjadi Bupati Maros bersama wakilnya, hal paling pertama mereka benahi adalah keuangan. 

Sebab saat mereka masuk, banyak hutang yang ditinggalkan oleh pendahulu dengan isi kas daerah yang hanya Rp100 juta.

"Tiga tahun kami betul-betul berusaha mengatasi masalah keuangan. Bagaimana upaya dari teman-teman di keuangan, rela menggadai SK untuk menambah pembayaran gaji PNS.

Dimana-mana ada demo. Alhamdulillah selama 3 tahun kami lalui itu semua," kata dia.

Setelah itu, pihaknya kemudian berusaha membenahi infrastruktur jalan.

"Karena simpul ekonomi, kesehatan dan pendidikan itu adalah infrastruktur jalan, maka kita mulai dari perbaikan jalan, dengan target 60 kilometer per-tahun," tuturnya.

Namun Hatta mengaku sempat ragu mewujudkan hal itu. Melihat kondisi keuangan yang belum betul-betul pulih. 

"Tapi Alhamdulillah kami mampu jalankan. Dan tahun-tahun berikutnya baik menjadi 160 kilometer per tahunnya," ungkapnya.

Dimasa kepemimpinan Hatta Rahaman, selama 10 tahun, tak henti-hentinya berpikir tentang kemajuan pembangunan Maros.

"Target kita untuk menyejahterahkan rakyat juga bisa dilakukan dengan angka kemiskinan yang sudah turun," sebutnya.

Hatta berharap, agar pemimpin yang baru nanti bisa melanjutkan pembangunan di Maros bahkan lebih baik.

"Kami harap bisa lebih baik. Karena kami meninggalkan Maros tanpa menyimpan utang dan tidak meyimpan kas kosong.

Makanya kami berharap bisa memperlihatkan kinerja yang baik," tutupnya.

Sementara itu Plh Bupati Maros, Davied Syamsuddin mengatakan, banyak capaian yang sudah diraih Maros di masa kepemimpinan Hatta - Harmil.

Bahkan dia menceritakan pengalamannya, saat sedang turun ke lapangan dan sempat tabrakan dengan warga.

"Warga tidak menyalahkan saya. Bahkan saya sempat dengar ada yang bilang karena jalanan sudah bagus, makanya banyak yang tidak hati-hati dalam berkendara," tuturnya

Apa yang dilakukan oleh pemerintahan yang ada, kata dia, betul-betul sudah diterima dan dirasakan masyarakat.

Bahkan warga lebih memilih ke puskesmas daripada rumah sakit. Karena pelayanan puskesmas juga sudah jauh lebih baik.

Setelah peyerahan memori jabatan, ratusan ASN mengantar kepergian Hatta -Harmil.

Bahkan tim damkar mempertontonkan aksi dengan menyiram air, sebagai tanda melepas pejabat yang sudah dua periode memimpin Maros. 

Tangis pun pecah saat keduanya sudah berada diujung pagar saat hendak menaiki kendaraannya, untuk meninggalkan Kantor bupati Maros. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved