Balita Penderita Bibir Sumbing di Jeneponto Butuh Bantuan Dermawan

TRIBUN-TIMUR COM JENEPONTO - Seorang balita, Nabil (2) penderita bibir sumbing sejak lahir tidak pernah mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Nabil merupakan anak dari Amri Daeng Te'ne dan Dika Daeng Tinggi yang tinggal di Desa Borongtala, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto.

Orangtua Nabil, Dg Tinggi mengatakan, dia ingin membawa anaknya ke Rumah Sakit (RS) untuk menjalani operasi tetapi tidak memiliki biaya.

"Saya ingin sekali membawa Nabil ke rumah sakit untuk menjalani operasi, tapi kami tidak punya biaya untuk itu," ujar Dg Tinggi via telepon, Selasa (16/2/2021).

Lanjutnya, anaknya juga merasa kesulitan apabila mau minum susu atau air karena kondisinya yang sumbing.

Sehingga air yang diminumnya biasa masuk ke hidung.

Orangtua Nabil pernah menanyakan biaya operasi untuk anaknya di RS, tetapi biaya yang dibutuhkan puluhan juta rupiah.

Dengan kondisi orangtua Nabil yang sederhana dan hanya pekerja lepas tidak dapat memenuhi biaya operasi senilai puluhan juta. Untuk makanan sehari-harinya saja sudah susah.

"Kami pernah mempertanyakan biaya oprasi untuk anakku tapi kata pihak rumah sakit pada saat itu, biaya untuk oprasi bibir sumbing sebesar Rp. 26 juta. Tidak taumi kalau sekarang ia," ungkap Dg Tinggi.

Ia pun berharap kepada pemerintah serta para dermawan agar dapat memberikan bantuan atau perhatian kepada anaknya.

"Kami butuh pertolongan pemerintah dan para dermawan untuk kesembuhan anak kami, karena besar harapan anak kami bisa sembuh dan bisa seperti anak-anak lain," tuturnya.

Laporan Wartawan Tribun Jeneponto, Rakib.