Gempa Sulbar
Butuh Bantuan, Pengungsi Korban Gempa Majene Melahirkan Bayi Tanpa Lubang Anus
Pengungsi gempa di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, melahirkan seorang anak tanpa lubang anus.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Sudirman
TRIBUN - TIMUR. COM, MAJENE - Pengungsi gempa di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, melahirkan seorang anak tanpa lubang anus.
Ratna melahirkan pada Puskesmas Malunda, Rabu (10/2/2021).
Bayi ini rencana dirujuk ke Rumah Sakit Makassar namun tidak memiliki biaya.
Informasi ini diketahui setelah viral di media sosial Facebook oleh pemilik akun Gerakan Pemuda Peduli I. Informasi itu diposting sejak dua jam lalu.
Dalam postinganya dituliskan "seorang Bayi terlahir tak punya lubang anus di pengungsian, harus segera dibawah disalah satu Rumah Sakit di Makassar".
"Info dari Kepala Desa Bambangan Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene Pak Saifuddin Udin. Bahwa ada Seorang Pengungsi melahirkan di Posko Induk tanpa memiliki anus dan sempat dilarikan ke rumah sakit Umum Majene".
Nenurut Dokter RS Majene, bayi tersebut harus segera dirujuk disalah satu Rumah Sakit yang ada di Makassar, " Tulis pemilik akun.
Kepala Desa Bambangan, Saifuddin Udin membenarkan kejadian tersebut.
Saifuddin menceritakan bayi ini dilahirkan sejak Rabu 10 Februari 2021 di Puskesmas Malunda.
Hanya saja, kondisi bayi baru diketahui kedua orang tuanya setelah dibawa pulang ke tenda pengungsian.
"Kemarin (Rabu 10/2/2021) melahirkan di Puskesmas. Setelah melahirkan dipulangkan ke pengungsian. Nanti di pengungsian baru di tahu ternyata tidak ada lubang anusnya, " Ujarnya.
Selanjutnya, kedua orangtuanya kembali membawa bayi itu ke Puskesmas. Karena Puskesmas tidak mampu melayani, akhirnya di rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Majene.
Ironisnya lagi, setiba rumah Sakit Umum Daerah Majene, keluarga malah disuruh membawa bayi ini ke Makassar.
Lantaran tidak punya biaya ke Makassar, Jasman dan Ratna pun terpaksa membawa bayinya ke tenda pengungsian.
"Di Majene mungkin ada misskomunikasi atau pelayanan kah kurang maksimal, sehingga diminta dirujuk ke Makassar. Kemarin dia tanda tangan pulang paksa, " Sebutnya.
Bayi ini baru kembali mendapatkan penanganan setelah dua hari di tenda pengungsian.
Seorang tim dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah Majene tiba tiba datang dan meminta bayi itu kembali dibawa ke rumah sakit.
"Akhirnya tadi ada lagi tim dari Majene datang ambil, mungkin karena kejadian ini saya share di media sosial dan banyak media yang tau, " Paparnya.