Muhammadiyah Puasa 13 April, Lebaran 13 Mei
Maklumat ini ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekretaris Agung Danarto di Yogyakarta
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Muhammadiyah menetapkan puasa Ramadhan 1442 H jatuh pada 13 April 2021. Hal ini berdasarkan Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2021 yang dikeluarkan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan , Syawal, dan Zulhijah 1442 Hijriah.
Dalam Maklumatnya, PP Muhammadiyah mengumumkan, awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1442 Hijriah, berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal, yang dipedomani Majelis Tarjih, dan Tajdid, Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Menurutnya, Ijtimak jelang Ramadhan 1442 H, terjadi pada Senin pon (12/4/2021) pukul 09.33 WIB. Tinggi bulan pada saat terbenam matahari di seluruh Indonesia, dan pada saat terbenam matahari itu bulan berada di atas ufuk, sehingga 1 Ramadhan jatuh pada Selasa Wage (13/4/2021).
Sementara itu, Ijtimak jelang Syawal 1442 H terjadi pada Rabu Pon (12/5/2021) pukul 02:03:02 WIB. Pada saat terbenam matahari di Yogyakarta, hilal sudah wujud, dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam matahari itu bulan berada di atas ufuk. Karena itu, 1 Syawal 1442 H jatuh pada Kamis Wage (13/5/2021).
Ijtimak jelang Zulhijah 1442 H terjadi pada Sabtu Pahing (10/7/2021) pukul 08:19:35 WIB. Pada saat terbenam matahari di Yogyakarta, hilal sudah wujud, dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam matahari itu bulan berada di atas ufuk. Maka, 1 Zulhijah 1442 H jatuh pada Minggu Pon (11/7/2021).
Dan Hari Arafah pada 9 Zulhijah 1442 H bertepatan Senin Legi (19/7/2021), Idul Adha (10 Zulhijah 1442 H) pada Selasa Pahing (20/7/2021).
Maklumat ini ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekretaris Agung Danarto di Yogyakarta pada 26 Januari 2021.
"Demikian maklumat ini disampaikan agar menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita," kata Haedar Nashir dalam maklumat tersebut.
Hal ini dibenarkan oleh Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Wilayah Sulsel, Yusran, menurutnya Muhammadiyah memang memiliki kalender tersendiri, sehingga penghitungannya memang biasa dilakukan sebelum ramadhan.
"Iya betul itu dari Pimpinan Pusat, karena memang ada kalender tersendirinya," ujarnya saat dihubungi, Rabu (10/2/2021).
Lanjut Yusran yang juga menjabat sebagai Staf Pimpinan Muhammadiyah Wilayah Sulsel ini, bahwa kemungkinan menurut perhitungan, nantinya tidak akan ada perbedaan antara versi pemerintah dan Muhammadiyah.
"Kemungkinan bersamaan, kalau melihat pergerakan bulan, jadi mungkin tidak ada perbedaan," jelasnya.
Ia pun mengatakan, meski ditetapkan dua bulan sebelumnya, tidak akan ada perubahan.
"Tidak akan berubah, ini memang sudah hitungan dari pusat, menggunakan hitungan kalender (sendiri)," tutupnya.