Wanita Ditemukan Tewas Tergantung di Bajeng Gowa ber-KTP Kendari

TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA - Pihak kepolisian dari Polsek Bajeng masih menyelidiki  penyebab kematian Rahmawati (38) yang ditemukan tewas tergantung, Senin (8/2/2021).

Ibu Rumah Tangga (IRT) itu ditemukan tewas tergantung di gubuk kecil yang ditinggalinya. Dugaan sementara dia bunuh diri. 

Korban ditemukan pertama kali oleh kakaknya dalam keadaan tergantung dengan sarung batik berwarna merah dalam gubuk tersebut.

Kepala Dusun (Kadus) Tala' Borong Musliwin Irawan mengatakan, korban tinggal di gubuk tersebut sekitar dua minggu.

Rumah yang ditinggali dengan gubuk tersebut dibangun oleh sepupunya sendiri

"Iya sendiri, orang tuanya ada disana (sekitar TKP), mungkin tidak mau menyusahkan orang tuanya, karena dia sakit, akhirnya dia tinggal di gubuk ini, dibikinkan sama sepupunya," ujarnya. 

Dia mengungkapkan, korban sebelumnya telah lama tinggal di Kendari. 

"Kalau istilah di makassar itu, izinnya kawin lari akhirnya dia pulang, kalau bahasa makassarnya itu 'mae baji' diterima sama orang tuanya, tapi tidak bawa suaminya karena dia sudah pisah, cuman dia bawa anaknya saja. Suaminya kalau tidak salah di Timika," ungkap Irawan. 

Kata Irawan, korban kembali ke Bajeng Kabupaten Gowa sekira bulan 10 tahun 2020 lalu. 

Korban juga lanjutnya, masih berdomisili atau KTP Kendari. 

"Karena alamatnya itu kan masih di Kendari, belum pindah di sini, karena susahkan online-online, baru tidak ada orang yang disuruh-suruh di sana kasian untuk mengurus pindahnya," kata Irawan.