Partai Demokrat
Takut AHY Dikudeta? Ketua DPC dan DPD Buat Surat Pernyataan Setia dan Tunduk kepada Anak SBY
DPC se- Sulsel membuat surat pernyataan kepada Agus Harimurti Yudhoyono dan SBY. Langkah ini untuk meng-counter isu Moeldoko rebut Partai Demokrat.
TRIBUN-TIMUR.COM- Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat se-Sulsel menghadiri undangan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.
Partai Demokrat mengambil langkah cepat untuk meng-counter isu Moeldoko rebut Partai Demokrat.
Dengan cara Moeldoko kudeta AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono.
Ketua DPC Demokrat Luwu Timur, Abdul Fattah, menegaskan kesetiaaanya kepada AHY dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kesetiaan Abdul Fattah itu tertuang dalam surat kesetiaan dan kebulatan tekad bermaterai 6000 tertanggal 29 Januari 2021.
Ia juga menampik isu Rp 100 juta tiap DPC untuk memuluskan rencana kudeta terhadap ketua umumnya saat ini.
"Kader Demokrat sekarang banyak yang masih muda dan tidak memikirkan untuk dana Rp 100 juta. "Saya pikir kader Demokrat tidak cukup untuk dibayar. Kalau ada yang mau dibayar tentu itu bukan kader Demokrat," kata Abdul Fattah.

Dalam suratnya, ada tiga poin yang disampaikan Karaeng sebagai berikut:
1. Setia dan tunduk patuh kepada Partai Demokrat dan Kepemimpinan Ketum Bapak Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketua MTP Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, hasil Kongres V Partai Demokrat tanggal 15 Maret 2020, yang dilakukan secara demokratis, dan telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM melalui SK No. M.HH-09.AH.11.01 tanggal 18 Mei 2020 tentang Pengesahan Perubahan AD/ART Partai Demokrat dan M.HH-15.AH.11.01 tanggal 27 Juli 2020 tentang Pengesahan Perubahan Susunan Kepengurusan DPP Partai Demokrat Masa Bakti
2020-2025.
2. Bertekad untuk melawan seluruh upaya pengkhianatan dan makar, serta gerakan inkonstitusional lainnya yang bertentangan dengan AD/ART dan kode etik Partai Demokrat.
3. Bertekad untuk bersatu dan solid dibawah kepemimpinan Ketum AHY guna membangun kebesaran Partai Demokrat untuk memperjuangkan harapan rakyat dan memenangkan Pemilu mendatang.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, langsung membeti instruksi kepada seluruh kader Partai Demokrat.
"Kepada seluruh kader Demokrat, saya menginstruksikan untuk merapatkan barisan," kata pria yang akrab disapa AHY itu melalui akun Twitter Partai Demokrat yang dikutip pada Selasa (2/2/2021).
Selain itu, AHY juga meminta kepada para kader Demokrat untuk mempertahankan soliditas yang sudah lama terbangun.
Juga, kata AHY, agar terus bersatu untuk senantiasa memperjuangkan harapan rakyat Indonesia.
"Tetap mempertahankan soliditas yg telah terbangun ini. Serta, terus bersatu & senantiasa memperjuangkan harapan rakyat Indonesia," ucap AHY.
Menurut AHY, sejarah mencatat tidak ada partai politik yang kuat kalau tanpa menghadapi cobaan yang berat.
"Sejarah mengatakan, tidak ada partai yang kuat, tanpa cobaan yang berat. Kapal yang kokoh tidak akan hancur diterjang ombak. Nahkoda yang tangguh, tidak lahir dari lautan yang tenang," ujarnya.
"Kepada seluruh kader Demokrat, saya menginstruksikan untuk merapatkan barisan," kata pria yang akrab disapa AHY itu melalui akun Twitter Partai Demokrat yang dikutip pada Selasa (2/2/2021).
Selain itu, AHY juga meminta kepada para kader Demokrat untuk mempertahankan soliditas yang sudah lama terbangun.
Juga, kata AHY, agar terus bersatu untuk senantiasa memperjuangkan harapan rakyat Indonesia.
"Tetap mempertahankan soliditas yg telah terbangun ini. Serta, terus bersatu & senantiasa memperjuangkan harapan rakyat Indonesia," ucap AHY.
Menurut AHY, sejarah mencatat tidak ada partai politik yang kuat kalau tanpa menghadapi cobaan yang berat.
"Sejarah mengatakan, tidak ada partai yang kuat, tanpa cobaan yang berat. Kapal yang kokoh tidak akan hancur diterjang ombak. Nahkoda yang tangguh, tidak lahir dari lautan yang tenang," ujarnya.
Klarifikasi Moeldoko
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menggelar konferensi pers di kediamannya soal isu Moeldoko rebut Partai Demokrat, Rabu (3/2/2021).
Ia nampak beberapa kali tersenyum ketika menjawab beberapa tudiangan dan isu Moeldoko kudeta Agus Harimurti Yudhoyono dari jabatan ketua umum DPP Partai Demokrat.
"Apakah bapak berniat jadi ketua umum Partai Demokrat? tanya wartawan ke Moeldoko.
Namun, Moeldoko hanya tersenyum mendengar pertanyaa itu.
"Pertanyaannya nakal deh," katanya.
Ia juga menjawab isu dugaan rencana kudeta Partai Demokrat yang dituduhkan padanya.
Moeldoko menyebut jika isu ini merupakan lucu-lucuan semata.
Moeldoko menyampaikan dinamika dalam partai politik adalah hal biasa.
"Menurut saya ini kayak dagelan, lucu-lucuan, Moeldoko mau kudeta. Lah, apanya yang dikudeta," ungkap Moeldoko dalam konferensi pers, Rabu (3/2/2021) dilansir Kompas TV.
Moeldoko menyebut semua hal memiliki aturan.
"Anggaplah saya punya pasukan bersenjata nih, anggaplah Panglima TNI pengen jadi Ketua Demokrat, emangnya bisa gua todong senjata ke DPC."
"Semua ada aturan ada etik, jangan lucu-lucuan begitu lah," ungkap Moeldoko.
Moeldoko menyebut ia terbiasa bertemu dengan berbagai pihak.
Moeldoko juga menyebut apa yang dilakukan merupakan hak pribadinya.
"Masa ngopi harus izin presiden, ini berlebihan, janganlah begitu."
"Jadi biasa-biasa aja, intinya aku dateng diajak ketemu, biasa, di kantor saya tiap hari menerima orang, berbagai kelompok, biasa."
"Jadi apa yang salah, aku mau pertemuan di mana kan hak gua, kenapa ikut campur," katanya.
Moeldoko menegaskan dirinya tak memiliki kuasa untuk melakukan hal yang dituduhkan kepadanya, yakni mengkudeta Partai Demokrat.
"Saya orang luar (Partai Demokrat), nggak punya hak apa-apa, yang punya hak orang internal sana," ujar Moeldoko.
(tribun-timur.com/tribunnews/Wahyu Gilang Putranto/Ivan Ismar)
• Isu Kudeta AHY, Ketua Demokrat Luwu Timur Bikin Surat Kesetiaan Bermaterai 6000, Begini Isinya