Ogah Didenda Rp 150 Ribu dan Dirapid Gara-gara Langgar Prokes, Guru di Gowa 'Lawan' Wakil Bupati

TRIBUN-TIMUR.COM, GOWA - Operasi yustisi hari kedua Kabupaten Gowa Sulawesi selatan terus berlangsung, Kamis (4/2/2021).

Ada 4 tim pendisiplinan Protokol kesehatan (Prokes) dalam rangka memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dikerahkan menyisir berbagai tempat.

Tim yang melaksanakan operasi yustisi bertugas disekitar jembatan kembar Jl Usman Salengke ujung Jembatan Kembar arah kota Sungguminasa, Kabupaten Gowa, mendapati seorang pria yang melanggar. 

Saat didapati, pria bernama H Agus Syamsuddin berumur sekira 50 tahunan itu berdebat dengan petugas lantaran tak menerima disanksi rapid antigen dan denda. 

Nahasnya, aksi warga yang mengaku sebagai guru SMKN 4 Gowa ini bahkan nekat berdebat dengan Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni Kr Kio.

Agus saat itu melintas di poros tersebut tidak mengenakan masker. Begitu ditahan petugas  dan diberi pemahaman terkait pelanggarannya, Agus malah marah.

Sesuai aturan Perda No 2 Tahun 2020 tentang Wajib Masker dan Prokes, Agus dikenai denda Rp 150 ribu karena berstatus sebagai ASN. Namun Agus menolak. 

Selain itu, ia juga menolak ketika diminta untuk menjalani rapid antigen, begitu juga ketika dimintai KTP-el untuk didata sebagai ketentuan pengenaan tilang di tempat.

" Saya ini guru. Saya mau pergi mengajar daring. Saya tidak mau dirapid dan tidak mau didenda. Saya hanya lupa bawa masker," kata Agus saat berdebat dengan petugas. 

Wakil Bupati Gowa H Abd Rauf Malaganni yang tengah berada di lokasi operasi yustisi tersebut mendengar perdebatan petugas dengan seorang warga.