Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tengku Zulkarnain Balas Abu Janda: Aliran Saya? Saya Islam,Wakil Ketua Majelis Fatwa Mathla'ul Anwar

Tengku Zulkarnain membalas pernyataan Abu Janda. Ia mengatakan alirannya Islam, kini menjabat Wakil Ketua Majelis Fatwa Mathla'ul Anwar.

Editor: Sakinah Sudin
Kolase Tribun Timur/ Sakinah Sudin
Permadi Arya alias Abu Janda (Istimewa) dan Tengku Zulkarnain (Tribunnews.com). Tengku Zulkarnain Balas Abu Janda: Aliran Saya? Saya Islam,Wakil Ketua Majelis Fatwa Mathla'ul Anwar 

TRIBUN-TIMUR.COM - Tengku Zulkarnain membalas pernyataan Permadi Arya alias Abu Janda soal alirannya.

Abu Janda menuding model aliran Islam Tengku Zulkarnain yaitu Islam dari arab yang arogan. Terkait hal itu, Tengku Zulkarnain bereaksi.

Tengku Zulkarnain mengatakan alirannya Islam, beraqidah Ahlussunnah wal Jama'ah dan bermadzhab Imam Syafi'i.

Ia juga menyebutkan jabatannya sebagai Wakil Ketua Majelis Fatwa Mathla'ul Anwar.

Gus Miftah Sebut Abu Janda Kurang Adab dan Sopan Santun: Lebih Banyak Ngaji Lagi dan Belajar ke Kiai

Hal tersebut diungkapkan Tengku Zulkarnain dilansir TRIBUN-TIMUR.COM di Twitter @ustadtengkuzul.

"Aliran Islamnya Tengku Zulkarnain?
Begitu kata Abu Janda.
Aliran saya?
Saya Islam.
Beraqidah Ahlussunnah wal Jama'ah.
Bermadzhab Imam Syafi'i.
Menjabat Wakil Ketua Majelis Fatwa Mathla'ul Anwar.
Islam Arogan dari Arab mau ditembakkan ke Aliran Anutan saya?," tulis Tengku Zulkarnain, Selasa (2/2/2021) pukul 11.25 pagi.

Cuitan Tengku Zulkarnain disertai link video berita berjudul Abu Janda Dicecar Lebih dari 50 Pertanyaan oleh Penyidik, Akan Diperiksa Lagi pada 4 Februari.

Diberitakan Tribun-timur.com sebelumnya, Permadi Arya atau Abu Janda membuat video klarifikasi terkait cuitannya soal 'Islam arogan'.

Menurut Abu Janda, cuitan soal 'Islam arogan' untuk menjawab cuitan Tengku Zulkarnain.

Dalam video itu juga, Abu Janda minta maaf jika ada kesalapahaman.

Video tersebut Abu Janda tujukan kepada kiai, gus-gus, dan ustadz, dan seluruh warga NU.

Dalam video tersebut Abu Janda menjelaskan terkait cuitannya.

"Ijinkan saya kiai, gus, ustadz, untuk menjelaskan kesalahpahaman tulisan saya di Twitter," kata Abu Janda.

"Pertama-tama komentar saya itu diviralkan, dipotong, tanpa konteks seolah-olah itu adalah pernyataan mandiri. Padahal itu adalah cuitan jawaban saya ke Ustaz Zulkarnain yang sedang provokasi SARA mengatakan minoritas di Indonesia itu arogan ke mayoritas." kata Abu Janda.

Abu Janda lalu menampilkan cuitan Tengku Zulkarnain dan cuitannya sendiri.

"Jadi karena itulah keluar kata Arogan di tulisan saya. Karena saya menjawab Twit ustaz Tengku tadi yang mengatakan katanya minoritas di sini arogan ke minoritas," kata Abu Janda.

Yang kedua, lanjut Abu Janda, komentar tersebut dia bicara sebagai seorang Muslim dalam konteks otokritik, perihal masalah internal Islam saat ini, saat ini.

"Makanya di situ saya tulis Islam sebagai agama pendatang dari Arab. Jadi yang saya maksud adalah Islam transnasional, seperti Salafi, Wahabi, yang memang pertama dari Arab, kedua memang mereka arogan ke budaya lokal, seperti mengharam-haramkan sedekah laut yang saya tulis, dan lain sebagainya," kata Abu Janda.

"Jadi bukan seperti Islam Nusantara seperti NU dan Muhammadiyah. Yang saya maksud adalah Islam pendatang dari Arab yakni Islam transnasional atau Salafi Wahabi, bukan generalisasi semua Islam," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Abu Janda memohon maaf jika ada kesalahpahaman.

"Segitu saja video singkat dari saya ini. Semoga bisa menjelaskan. Mohon maaf jika ada kesalahpahaman. Maklum jempol menulis saat debat panas, jadi keluarnya suka tidak sinkron," kata Abu Janda. (TRIBUN-TIMUR.COM/ Sakinah Sudin)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved