Sempat Dirumahkan, 8.500 Karyawan di Makassar Kembali Bekerja, Disnaker Ungkap ini Paling Berdampak
"Persentasenya sudah 95 persen lebih, belum semuanya, tinggal sebagian yang tidak (bekerja)," ujar Irwan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Makassar Irwan Bangsawan memberikan kabar baik.
Catatannya, di awal tahun 2021 sejumlah karyawan yang sebelumnya dirumahkan sudah kembali bekerja.
Menurut Irwan, dari total 9.016 karyawan yang dirumahkan akibat pandemi Covid-19, 95 persen atau sekitar 8.500 karyawan sudah kembali bekerja di perusahaannya.
"Persentasenya sudah 95 persen lebih, belum semuanya, tinggal sebagian yang tidak (bekerja)," ujar Irwan, Selasa (2/2).
Ia menyebutkan pandemi covid yang melanda negeri ini berdampak keras bagi sektor ekonomi yang membuat pendapatan perusahaan anjlok.
Meski begitu, pihaknya terus melakukan komunikasi terhadap perusahaan yang merumahkan karyawannya.
Tujuannya agar para pekerja ini bisa kembali bekerja, dengan harapan kondisi perusahaan mereka sudah membaik.
"Kita melihat kondisi perusahan karyawan yang dirumahkan. Apabila sudah normal, kita berharap kembali," jelasnya.
Selama pandemi ini, bisnis perhotelan dan resto paling berdampak akibat adanya aturan mengenai pembatasan aktivitas warga di luar rumah.
Olehnya Irwan berharap, disaat bisnis ini kembali normal, mereka bisa kembali mempekerjakan karyawannya.
"Kita berharap, semua usaha normal kembali, dan sekarang rata - rata hotel mulai aktif kembali," tambahnya.
Irwan menambahkan banyak usaha yang buka kembali, sehingga kedepannya tidak ada lagi laporan bahwa ada pekerja yang dirumahkan.
"Saya kira protokol kesehatan tetap yang utama. Pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak. Kita tidak ingin perusahaan menjadi kluster," katanya.
Sebelumnya, akibat pandemi Covid-19, banyak karyawan yang dirumahkan, lantaran perusahaan tidak mampu memberikan gaji.
Pemerintah pusat yang saat ini berfokus pada percepatan pemulihan ekonomi membuat usaha juga kembali bergeliat. (*)