Golkar Makassar
Wahab Tahir Dorong Pemimpin Muda, Nurhaldin Pikir-pikir Pimpin Golkar Makassar
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tingkat II Partai Golkar Kota Makassar mencari pemimpin baru.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tingkat II Partai Golkar Kota Makassar mencari pemimpin baru.
Kepengurusan Farouk M Betta telah berakhir seiring pengangkatan pelaksana tugas Ketua DPD II Golkar Makassar Irianto Ahmad, Selasa 5 Januari 2021 lalu.
DPD I Partai Golkar Sulsel mewajibkan DPD II Kota Makassar bersama 23 DPD II kabupaten kota lainnya menggelar musyawarah daerah paling lambat Maret 2021 ini.
Sejumlah nama mulai disebut-sebut layak masuk bursa calon Ketua Golkar Kota Makassar. Seperti nama CEO PSM Munafri Arifuddin, Legislator Sulsel Rahman Pina.
Ketua Fraksi Golkar Abdul Wahab Tahir, Wakil Ketua DPRD Makassar Andi Nurhaldin Halid, mantan Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal Deng Ical, hingga nama Rusdin Abdullah.
Menanggapi wacana tersebut, Abdul Wahab Tahir mendorong kader muda memimpin Partai Golkar. Sementara Andi Nurhaldin Halid masih pikir-pikir.
Ditanya kesiapannya mencalonkan ketua, Andi Nurhaldin Halid belum memberikan jawaban pasti.
Ia menyatakan kesiapannya maju jika ditugaskan partai.
Sebab, katanya, Partai Golkar Kota Makassar memiliki sejumlah kader-kader senior yang lebih layak jadi pemimpin. Namun jika ditugaskan mencalonkan diri, Nurhaldin mengaku siap.
"Nanti kita lihat, kalau memang diperintahkan oleh partai maju, ya kita maju. Tapi saya belum ada keinginan besar untuk maju," katanya kepada wartawan di DPRD Makassar, Kamis (28/1/2021).
Nurhaldin saat ini duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Makassar. Ia adalah putra dari tokoh senior Golkar, Nurdin Halid.
Selain pertimbangan perintah partai, pertimbangan Nurhaldin lainnya adalah soal peluang.
Menurutnya jika memang ada peluang untuk memimpin Partai Golkar Makassar, ia siap mencalonkan diri.
"Kalau ada peluang kenapa tidak. Tidak menutup kemungkinan. Kalau ada petunjuk, kita maju. Pokoknya tidak ada yang membatasi kita untuk maju, selama itu kader ya silahkan," ujarnya.
Nurhaldin berharap musyawarah daerah melahirkan kepengurusan yang bisa mengembalikan kejayaan Partai Golkar di Kota Makassar.
Dalam Pemilu 2019 lalu, dominasi Partai Golkar terpatahkan di Kota Makassar. Partai berlambang pohon beringin itu kehilangan kursi Ketua DPRD Makassar.
Golkar hanya meraih lima kursi, kalah dominasi dari Partai Nasdem, Demokrat, dan PDI-Perjuangan yang meraih enam kursi.
Kursi Golkar turun tiga kursi dibanding Pemilu 2014 lalu saat meraih delapan kursi.
"Kita berharap bagaimana kemunduran di Pileg 2019 bisa meningkat jauh suaranya dan Golkar berjaya di Kota Makassar 2024," katanya.
Sementara mantan Sekretaris Golkar Makassar, Abdul Wahab Tahir (50) mengatakan partai beringin lebih membutuhkan sosok pemimpin muda.
Legislator tiga periode itu menilai sudah saatnya Golkar dipimpin oleh sosok baru yang lebih muda.
"Saya tidak bersedia maju karena saya tidak mampu. Kedua saya sudah memasuki usia kategori tua," katanya kepada Tribun Timur.
"Calon Ketua Partai Golkar Makassar saya sarankan berikan kepada yang mampu, muda, dan energik," tambahnya.
Sekretaris DPD II Partai Golkar Makassar Periode 2016-2020 ini menilai, sosok calon ketua beringin harus bisa diterima semua kalangan.
Sosoknya harus mampu menciptakan regenerasi kader dengan baik.
"Siapapun dia yang penting bisa mengembalikan kejayaan Partai Golkar di Kota Makassar. Saya kira banyak kader internal punya potensi, kalau saya pribadi tidak mau karena tidak mampu dan sudah masuk kategori tua," tambahnya.
Meski demikian, Wahab Tahir enggan menyebutkan nama-nama yang dinilai paling layak memimpin Partai Golkar Kota Makassar.
Pria kelahiran Makassar, 28 Mei 1970 ini berharap musyawarah daerah DPD II Partai Golkar Kota Makassar melahirkan regenerasi kader.
Ia menilai regenerasi kader akan mengantar Partai Golkar berjaya kembali di Kota Makassar pada Pemilihan Umum 2024 mendatang.
"Saya masih sangat percaya Golkar bisa kembali berjaya di Makassar kalau semua kader mau segera berbenah," katanya.
Ia berharap melalui Musda DPD II Golkar Makassar melahirkan regenerasi kader dan melakukan pembenahan.
Termasuk mengubah gaya dan bentuk komunukasi politik kepada kader dan simpatisan.
"Ciptakan segera regenerasi yang baik. Insyaallah kita akan segera lihat hasilnya," tambahnya.
Ia menilai kekalahan partai beringin di Pilwali dan Pileg Makassar adalah pelajaran berharga bagi semua kader.
"Segera berbenah demi merebut kembali kejayaan partai Golkar di Kota Makassar," tandasnya.
Dalam Pilwali Makassar 2020, usungan Golkar Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun kalah telak dibanding pasangan Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi yang diusung Nasdem dan Gerindra.
Setahun sebelumnya, Pemilu 2019, dominasi Partai Golkar di ibukota Provinsi Sulawesi Selatan dipatahkan Partai Nasdem.
Tiga partai Partai Nasdem, Demokrat, dan PDI-Perjuangan tampil mendominasi dengan sama-sama meraih enam kursi.
Sementara Golkar hanya meraih lima kursi. Beringin gagal mempertahankan kursi Ketua DPRD Kota Makassar.
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95