Khazanah Islam
Apa Hukumnya Mengusap Kepala Ketika Wudhu? Penjelasan Mazhab Hanafi Maliki Syafi’iy & Hambali
Rubrik Tribun Khazanah Islam edisi ini membahas pertanyaan yang sering diajukan soal hukum mengusap kepala ketika wudhu.
Penulis: Munawwarah Ahmad | Editor: Munawwarah Ahmad
Apa Hukumnya Mengusap Kepala Ketika Wudhu? Penjelasan Mazhab Hanafi Maliki Syafi’iy & Hambali
TRIBUN-TIMUR.COM,- Rubrik Tribun Khazanah Islam edisi ini membahas pertanyaan yang sering diajukan soal hukum mengusap kepala ketika wudhu.
Apa hukumnya mengusap kepala ketika wudhu?
Berikut jawabannya:
Madzhab Hanafi berpendapat bahwa mengusap kepala ketika wudhu cukup dengan seperempat dari bagian kepala saja.
Yaitu dengan cara mengusap bagian ubun-ubun kepala misalnya.
Dalam masalah ini, Madzhab Hanafi menggunakan dalil shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dengan sanad yang shahih:
أَنَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «تَوَضَّأَ فَمَسَحَ بِنَاصِيَتِهِ، وَعَلَى الْعِمَامَةِ وَعَلَى الْخُفَّيْنِ. رواه مسلم.
Dari Mughiroh bin Syu’bah radhiyallahu ‘anhu: Sesungguhnya Nabi SAW Berwudhu kemudian mengusap ubun-ubunnya dan imamahnya serta khuf. (HR. Muslim)
b. Madzhab Maliki
Madzhab Maliki berpendapat bahwa mengusap kepala ketika wudhu wajib diratakan ke seluruh kepala.
Dalam masalah ini, Madzhab Maliki menggunakan dalil shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dengan sanad yang shahih:
وعن عبد الله بن يزيد بن عاصم - رضي الله عنه - في صفة الوضوء - قال: ومسح - صلى الله عليه وسلم - برأسه, فأقبل بيديه وأدبر. متفق عليه.
Dari Abdullah bin Yazid: Nabi SAW mengusap kepalanya mulai dari depan dengan kedua tangannya sampai ke belakang kepala. (Muttafaqun Alaih)
c. Madzhab Syafi’iy