Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ayah Lawan Pembully

Rela Dipukuli Sampai Tubuh Ditusuk Pisau, Perjuangan Ayah Lawan Puluhan Pelajar yang Bully Putranya

Seorang ayah dipukuli puluhan pelajar saat bantu putranya yang dibully, tubuhnya luka ditusuk pisau

Editor: Arif Fuddin Usman
Info Roadblock JPJ/POLIS
Seorang ayah dipukuli puluhan pria saat menolong putranya yang mengalami perundungan. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kisah ayah heroik terjadi di Malaysia saat melawan aksi bullying atau perundungan.

Seorang ayah berani melawan puluhan pelajar yang melakukan perundungan atau bullying kepada anaknya.

Nah, saat itu, yang terjadi si pembully memukuli orang tua tersebut. Dan hal itu baru-baru ini terjadi di Malaysia.

Melansir Harian Metro, ayah dari seorang anak laki-laki berusia 15 tahun dipukuli oleh orang-orang yang menindas putranya.

Aksi perundungan oleh pelajar
Aksi perundungan oleh pelajar (giphy.com)

Insiden itu terjadi di Proyek Perumahan Rakyat (PPR) Intan Baiduri di Kuala Lumpur, Malaysia.

Peristiwa itu bermula saat bocah lelaki itu menelepon ibunya setelah dirinya mengalami perundungan.

Segera ayahnya yang berusia 42 tahun datang ke tempat kejadian untuk menyelesaikan masalah pengganggu dengan putranya.

Kepala Kepolisian Daerah Sentul, Asisten Komisaris Beh Eng Lai, menceritakan bahwa sekitar 30 pria muncul untuk mendukung pelaku intimidasi dan terjadi pertengkaran.

“Tersangka kemudian meninju wajah korban, memukul korban dengan kunci kemudi logam dan mencabut pisau,” katanya.

Kelompok tersebut bubar setelah pemimpin blok diberitahu tentang kejadian tersebut.

Ayah menolong anaknya korban perundungan dan dipukuli pelajar
Ayah menolong anaknya korban perundungan dan dipukuli pelajar (media.giphy.com)

“Korban luka di tulang rusuk kiri, serta mengalami luka di kepala dan bagian belakang tubuhnya setelah dipukul dengan pisau,” tambahnya.

Investigasi polisi juga menunjukkan bahwa sang ayah pergi ke lokasi untuk menemukan putranya saat dia ditahan oleh enam pria sebelum perkelahian pecah.

“Penyebab kejadian tersebut diyakini karena korban yang berusaha menahan seorang remaja dan memarahinya karena sering melecehkan putranya.”

Petugas sejak itu menahan seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dan seorang pria berusia 27 tahun untuk membantu penyelidikan.

Pria itu ditahan selama empat hari sementara remaja itu dibebaskan dengan jaminan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved