Gunakan Helikopter, TNI AL Distribusikan Logistik ke Daerah Pelosok Terdampak Gempa Sulbar

TRIBUN-TIMUR. COM, MAMUJU - TNI Angkatan Laut dihari ke sepuluh pasca gempa 6,2 SR mengguncang wilayah Sulawesi Barat, kembali menyalurkan   bantuan logistik ke daerah terpencil dan pegunungan yang sulit dijangkau, Senin (25/1/2021).

Tepatnya di Desa Kopeang, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju. Bantuan disalurkan menggunakan helikopter karena keterbatasan akses.

Penggunaan transportasi udara lebih memungkinkan dan cepat dilakukan karena akses ke beberapa daerah masih sulit ditembus dengan menggunakan jalur darat.

Prosesnya pun tak mudah. TNI AL harus lagi berjalan kaki memikul logistik untuk sampai tujuan Desa Kopeang dengan menempuh jarak satu Km dari landasan Helikopter.

Komandan Satuan Tugas (
Dansatgas) Penanggulangan Bencana  Gempa Sulawesi Barat Kolonel Marinir Rudy S, mengatakan, pengerahan helikopter untuk mendistribusikan bantuan ke daerah yang tidak terjangkau, karena keterbatasan akses.

Pada pendistribusian di Desa Kopeang menggunakan
Helikopter milik TNI AL jenis AS 565 MBe/ HS-4209 yang dipiloti Lettu Baron/Lettu Rayen.

Bantuan disalurkan berupa
berupa mie instan, minyak goreng, popok bayi, Gowell dan susu bayi.

Kolonel Marinir Rudy S berharap bantuan yang disalurkan bisa mengurangi beban para warga selama di posko pengungsian.

Gempa bumi yang mengguncang Sulawesi Barat pada 15 Januari 2021 menimbulkan puluhan korban meninggal dan ratusan orang mengalami luka luka.

Selain korban, ribuan warga belasan ribu warga Majene dan Mamuju mengungsi ke tenda darurat karena rumah hancur dan khawatir ada gempa susulan.