Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gempa Sulbar

Melahirkan saat Mengungsi, Anak Korban Gempa di Majene Diberi Nama Rahmat Jalesu

Bahagianya Halma Humaerah (20) dan suami Karman (21), warga Dusun Pullao, Desa Popenga, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Jumat

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM/EMBA
Bahagianya Halma Humaerah (20) dan suami, Karman (21) warga Dusun Pullao, Desa Popenga, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Jumat (22/1/2021) pagi 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE - Bahagianya Halma Humaerah (20) dan suami Karman (21), warga Dusun Pullao, Desa Popenga, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Jumat (22/1/2021).

Halma Humaerah melahirkan anak pertamanya di rumah kerabatnya di Dusun Batang Nato, tiga kilometer dari rumah yang ditinggali di Dusun Pullao.

Keduanya memilih mengungsi di Dusun Batang Nato setelah Kabupaten Majene dan Sulbar dilanda gempa.

Nama yang diberikan kepada anak pertamanya yaitu, Rahmat Jalesu.

Nama yang diberikan oleh Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Mamuju, Letkol Marinir Laode Jimmy.

Jurnalis tribun berkesampatan melihat langsung kondisi sang bayi, Rahmat Jalesu.

Kehadiran jurnalis tribun berkat tumpangan heli pengangkut bantuan bahan makanan yang terbang dari KRI dr Soeharso.

Heli yang dikemudikan Pilot Lettu Laut (P) Baron dan Co-pilot Lettu Laut (P) Rayendra tiba Lapangan Dusun Popenga, perbatasan Desa Ulumanda dan Desa Popenga.

Butuh waktu 30 menit mengudara di langit Mamuju-Majene untuk mendarat dengan selamat.

Dari dusun Popenga menuju dusun Batang Nato tempat Halmah melahirkan, harus ditempuh menggunakan sepeda motor.

Kondisi jalannya, terjal, menikung dan curam.

Akses jalan yang dilalui bebatuan, bahkan harus melintasi aliran sungai.

Rumah yang ditinggali Halmah dan sang suami Karman di Dusun Pullao, rusak akibat gempa bermagnitudo 6,2.

"Rusak rumah, lumayan rusaknya. Kita takut tinggal karena takutnya ada gempa susulan, makanya mengungsi," kata Halmah.

Halmah melahirkan putra pertamanya itu dibantu dukun beranak di kampung setempat.

Pasalnya, akses jalan menuju Puskesmas di kota Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, terputus akibat tertimbun material longsor.

Selain itu, jaraknya juga terbilang cukup jauh. Butuh waktu dua jam lebih dengan akses jalan yang belum rata aspal.

"Alhamdulillah, kondisi istri anak sehat, semuanya baik-baik. Tidak sempat ke puskesmas karena jauh baru ada longsor," ujarnya.

Sang suami, Karman mengaku sangat bahagia atas kelahiran putranya itu.

Terlebih putranya diberi nama oleh Danlanal Mamuju Letkol Marinir Laode Jimmy.

"Semoga anak saya bisa juga menjadi marinir Angkatan Laut seperti komandan (Laode Jimmy)," harap Karman.

Lalu apa alasan Laode Jimmy memberi nama Rahmat Jalesu ke putra Halmah dan Karman tersebut?

Laode Jimmy mengatakan, nama Rahmat Jalesu mempunyai makna yang erat kaitannya dengan motto kebesaran Marinir.

"Kenapa saya ikutkan nama Jalesu di belakang nama Rahmat, harapannya saya semoga anak ini kelak bisa juga menjadi Marinir," kata Laode Jimmy.

Arti dari kata Jalesu itu, lanjut Laode, adalah mendarat dan menang.

"Mendarat dan menang, erat kaitannya dengan kehadiran kami Marinir di desa terisolir ini," ujarnya.

Kehadiran Letkol Laode Jimmy di Desa Popenga dan Ulumanda untuk menyalurkan bantuan via udara.(Tribun-Timur/Muslimin Emba)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved