Tribun Sulbar
Bertolak ke Sulbar, Tim Relawan LazisMu dan MDMC Enrekang Bawa Bantuan Logistik
Tim Relawan Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (LazisMu) dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Enrekang bertolak ke Mamuju dan Majene
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Suryana Anas
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Tim Relawan Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (LazisMu) dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Enrekang bertolak ke Mamuju dan Majene, Sulbar, Sabtu (23/1/2021).
Pelepasan dilakukan di Posko bencana peduli Sulbar Muhammadiyah di halaman masjid Taqwa Enrekang.
Mereka membawah sejumlah bantuan logistik yang telah digalang selama ini. Bantuan yang dibawah berupa sembako, sayur mayur, kebutuhan bayi, selimut, biskuit dan lain-lain.
Wakil koordinator MDMC Enrekang, Husain Kamaruddin, mengatakan sebuah tugas berat menjadi relawan, dibutuhkan mental kuat, keikhlasan karena Allah SWT, menolong sesama.
Ia berpesan, kepada seluruh relawan agar saat menuju ke lokasi bencana mempunyai mental yang kuat, jangan cengeng dan manja.
"Anda semua perwakilan Muhammadiyah dan kampus UNIMEN dan masyarakat Enrekang, karena itu jaga diri dan nama baik keluarga besar Muhammadiyah Enrekang dan kampus, MDMC dan LAZISMU," kata Husain.
Ia meminta para relawan, bertanggung jawab secara operasional dan di pertanggung jawabkan kepada Muhammadiyah dan publik.
Tim yang diterjunkan oleh MDMC Enrekang dan LazisMU Enrekang akan berada di Sulbar selama 14 hari.
Selanjutnya MDMC Enrekang akan menyusun program dan agenda lanjutan sesuai kebutuhan lapangan.
Wakil Rektor 3 Unimen Enrekang itu berharap, para relawan yang terdiri dari beberapa mahasiswa dapat berfungsi sebagai koordinator lapangan.
Sebab, telah banyak mahasiswa UNIMEN sudah berangkat melalui berbagai lembaga prodi Himpunan Mahasiswa Jurusan seperti HMJ sipil, HMJ matematika, HMJ PGSD, HMJ PBI, maupun yang di tergabung lembaga non kampus.
"Mohon kira dapat melakukan konsolidasi dan gerakan bersama membawa tenda besar UNIMEN Enrekang," ujarnya.
Ini pekerjaan di Sulbar butuh waktu lama, diperkirakan masa pengungsian akan berlangsung lama.
"Karena itu menunggu mengikuti masa kedaruratan dari pemerintah sampai Sulbar pulih dan situasi kembali normal," tuturnya. (tribunenrekang.com)
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, @whaiez