Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sriwijaya Air Jatuh

Akhirnya Jenazah Adik Yumna Korban Sriwijaya Air SJ182 Berhasil Diidentifikasi, Captain Afwan Belum

jenazah Yumna Fanisyatuzahra ditemukan. Yumna menjadi korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada 9 Januari lalu

Editor: Waode Nurmin
(Sumber: SAR_NASIONAL)
Jaket Yumna Ditemukan Milik Penumpang Sriwijaya Air SJ-182 

TRIBUN-TIMUR.COM -  Akhirnya jenazah Yumna Fanisyatuzahra, balita perempuan berumur 3 tahun yang jadi korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182 berhasil diidentifikasi.

Jenazah adik Yumna yang kemarin sempat viral lantaran jaketnya ditemukan pertama kali, berhasil teridentifikasi bersama seorang laki-laki berusia 46 tahun, Muhammad Nur Kholifatul Amin

Hasil identifikasi kedua jenazah itu dikeluarkan dari Tim DVI Polri pada hari Jumat (22/1/2021).

"Alhamdulillah tim rekonsiliasi sampai sore ini, jam 17.00 WIB sudah mengidentifikasi tambahan dua jenazah," kata Brigjen Asep Hendradiana, Kepala Rumah Sakit RS Polri saat konferensi pers, Jumat (22/1/2021) dikutip Tribunnews.com.

Baca juga: VIDEO: Isak Tangis Keluarga Warnai Momen Tabur Bunga Usai Pencarian Sriwijaya Air SJ-182 Dihentikan

Kedua jenazah tersebut berhasil diidentifikasi berdasarkan tes DNA yang dilakukan.

Yumna sendiri sebelumnya sempat menjadi perhatian publik setelah jaket pink bergambar Minnie Mouse yang diduga miliknya, ditemukan kali pertama bersama puing-puing Sriwijaya Air, Sabtu (9/1/2021).

Yumna bersama ibunya Ratih Windania, menjadi korban Sriwijaya Air SJ 182
Yumna bersama ibunya Ratih Windania, menjadi korban Sriwijaya Air SJ 182 (tribunnews.com)

Jaket tersebut pertama kali ditemukan oleh penyelam Kopaska di laut Kepulauan Seribu.

Diketahui Yumna menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air bersama ibunya, Ratih Windania.

Keduanya diketahui akan kembali ke Pontianak, Kalimantan Timur setelah menghabiskan waktu liburan di Jakarta

Operasi SAR pencarian pesawat tersebut memang sudah resmi dihentikan, setelah 13 hari dilakukan pencarian, pada Kamis (21/1/2021) 

Basarnas pun sudah menggelar tabur buka yang dihadiri pihak Sriwijaya Air dan keluarga pada korban.

Isak tangis mewarnai momen tabur bunga tersebut.

Apalagi hingga kini jasad Captain Afwan atau Kapten Afwan belum ditemukan.

Isak tangis keluarga korban Sriwijaya Air SJ-182 lirih terdengar saat mereka menaburkan bunga di atas lokasi jatuhnya pesawat.

Tak terkecuali keluarga Captain Afwan dan bocah berjaket Minnie Mouse.

Mereka mengenang tragedi Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di tengah lautan.

Setelah 13 hari mencari dan mengais puing-puing pesawat, proses pencarian korban Sriwijaya Air SJ 182 pun resmi dihentikan kemarin, Kamis (21/1/2021).

Dari total 62 penumpang Sriwijaya Air, sisa 15 korban yang hingga saat ini tak ditemukan dan tak teridentifikasi.

Dua diantaranya adalah Captain Afwan hingga bocah berbaju Minnie Mouse.

Hari ini, perwakilan kelurga korban yang belum ditemukan itu mendatangi Kepulauan Seribu sambil menaiki kapal KRI Semarang.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Intens Investigasi, dari atas kapal, air mata dan isak tangis 30 perwakilan keluarga korban Sriwijaya Air SJ 182 mulai menetes, Jumat (22/1/2021).

Ada yang menunduk sambil berdoa.

Ada pula yang mencoba menatap laut seakan mencoba berkomunikasi dengan keluarga yang menjadi korban tragedi pada Sabtu (9/1/2021) itu.

Berkali-kali mereka mengusap matanya yang sudah bersimbah air mata.

Langit yang mendung seolah ikut merasakan kesedihan para keluarga korban Sriwijaya Air.

Di tengah momen haru yang menyelimuti geladak helikopter KRI Semarang, tampak sebagian anggota keluarga korban lainnya mencoba menguatkan saudara mereka yang tak kuasa menahan kesedihan.

Ada yang mengusap-usap kepala.

Ada yang merangkul pundak.

Ada pula yang bergegas mencari dan memberikan mereka tisu.

Tak semua keluarga korban kuat berlama-lama menatap lautan.

Sebagian bergegas untuk kembali ke tenda di atas geladak helikopter tersebut sambil menahan tangis seakan lautan luas hendak mengalir melalui kedua mata mereka.

Sambil menahan tangisnya, keluarga Captain Afwan dan 15 korban lainnya pun menaburkan bunga ke lautan.

Bunga-bunga warna warni, mulai dari merah, kuning, putih mulai terlihat mengapung di atas lautan.

"Cuma bisa tabur bunga," ucap salah satu keluarga Captain Afwan sambil menangis.

Ketika ditanya lebih lanjut oleh wartawan, keluarga Captain Afwan enggan berbicara banyak karena masih terlihat sedih dan menitikkan air mata.

Lagu Anneth, Mungkin Hari Ini, Esok atau Nanti pun seolah menggambarkan duka keluarga korban.

"Mungkin hari ini
Hari esok atau nanti
Berjuta memori yang terpatrI
Dalam hati ini

Mungkin hari ini
Hari esok atau nanti
Tak lagi saling menyapa
Meski kumasih harapkanmu,"

Di laut, tampak sebuah balon berwarna merah yang dikelilingi sejumlah kapal kecil.

Petugas bilang, balon merah tersebut merupakan titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 lalu.

"Ini lokasi jatuhnya pesawat," ucap petugas.

Setelah sekira setengah jam, acara tabur bunga selesai.

Kemudian, perwakilan dari Sriwijaya Air yang mengenakan seragam tampak memimpin doa.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved