Joko Widodo
Joko Widodo Teken Aturan Masyarakat Harus Siap Perang, Menhan Prabowo Subianto Rekrut 25 Ribu Orang
Presiden Joko Widodo teken PP, Kementerian Pertahanan rekrut 25 ribu anggota komponen cadangan untuk siap perang.
TRIBUN-TIMUR.COM- Presiden Joko Widodo mengeluarkan kebijakan baru tahun 2021.
Masyarakat harus siap perang jika dibutuhkan.
Pasukan ini tergabung dalam Komponen Cadangan atau komcad.
Hal itu tertuang dalam PP No 3/2021 yang diteken mengatur tata cara pelaksanaannya.
PP No 3/2021 berisi tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.
Tahap awal, Kementerian Pertahanan akan merekrut 25 ribu anggota.
Kementerian di bawah Prabowo Subianto ini akan merekrut orang-orang siap perang kapan saja.
Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Simanjuntak menekankan, pembentukan komcad telah diamanatkan oleh UU No 23/2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.
Lebih lanjut, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menurut rencana akan mengeluarkan surat guna mengatur lebih detail soal pelaksanaan komcad.
”Ada tiga program di PP itu, yaitu program bela negara yang merupakan penyelenggaraan kesadaran bela negara, yaitu cinta negara, dan komponen pendukung, lalu komponen cadangan,” kata Dahnil.
Komcad ini terdiri dari komponen cadangan sumber daya manusia dan alam.
Komponen sumber daya manusia direkrut dari masyarakat sipil pada usia 18-35 tahun.
Mereka akan bertugas untuk membantu TNI yang merupakan komponen utama dalam sistem pertahanan negara.
”Bukan wajib militer. Kalau ada yang tertarik, daftar. Kalau memenuhi syarat, nanti itu pendidikan dasar militer 3 bulan. Kalau lulus, jadi tentara cadangan,” ujar Dahnil.
Sesuai aturan, komponen cadangan hanya akan bertugas kalau dimobilisasi oleh Presiden atas persetujuan DPR.
Hal ini bisa dilakukan dalam keadaan darurat, misalnya perang atau bencana alam besar.
Ketika tidak ada keadaan darurat, mereka didemobilisasi atau dikembalikan ke profesi masing-masing.
Kalau negara kembali menghadapi situasi genting, mereka dimobilisasi kembali.
Saat dimobilisasi statusnya militer aktif sementara.
”Ketika didemobilisasi, pengawasan dilakukan oleh TNI. Jadi ketat,” ucapnya.
Anggota Komisi I DPR Sukamta mengingatkan pemerintah agar berhati-hati dalam merealisasikan program pembentukan komponen cadangan (komcad) yang dituangkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 3 Tahun 2021.
Menurut Sukamta, pemerintah perlu memperhatikan waktu yang tepat, sehingga pembentukan komcad tidak terkesan membuang-buang anggaran.
"Pemerintah harus cermat dalam melaksanakan amanat UU Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara tersebut untuk merekrut, membina, dan mengelola komponen pendukung dan komponen cadangan," kata Sukamta dalam keterangan pers, Jumat (22/1/2021).
Sukamta mengatakan merekrut dan membina orang akan menjadi tantangan yang cukup besar, apalagi di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini.
Politikus PKS itu berpendapat, sebetulnya bisa saja komcad dimobilisasi untuk mengatasi pandemi.
Sebab, komcad dibina untuk menghadapi ancaman militer dan ancaman hibrida.
"Tapi, sekali lagi harus dipikirkan dan dilakukan dengan sangat cermat. Sebetulnya, untuk menangani pandemi, lebih tepat dengan membina komponen pendukung. Tapi ini tetap bukan perkara sederhana, harus jelas semuanya, prioritasnya, konsepnya, dan kesiapan kondisi di lapangan," ujarnya.
Karena itu, menurut Sukamta, PP dan Peraturan Presiden yang diamanatkan UU PSDN harus mengatur soal pembinaan kesadaran bela negara (PKBN), komduk, komcad, mobilisasi dan demobilisasi secara utuh.
Ia pun mengingatkan bahwa pendaftaran komcad ini bersifat sukarela, sehingga tidak boleh ada paksaan dari negara.
"Jangan sampai ada yang harusnya diatur malah terlewat. Karena ini tidak hanya bicara soal bagaimana merekrut dan membina orang, tapi juga membina hal yang berbentuk barang (material) mencakup sumber daya alam, sumber daya buatan, dan sarana prasarana nasional," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anggota Komisi I: Pembentukan Komponen Cadangan Jangan Sampai Terkesan Buang-buang Anggaran", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2021/01/22/11350841/anggota-komisi-i-pembentukan-komponen-cadangan-jangan-sampai-terkesan-buang?page=all.