Minimarket dan Pertokoan di Mamuju Sudah Buka, Dijaga Polisi Bersenjata

TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Enam hari pasca gempa mengguncang wilayah Sulawesi Barat, aktivitas perekonomian di Mamuju, mulai berangsur pulih.

Minimarket dan pertokoan mulai buka.

"Berdasarkan dengan pendataan yang sudah dibuat oleh Dansatgas, beberapa fasilitas publik yang ada sudah mulai berfungsi kembali, keadaan sudah mulai berangsur membaik," ujar Kasrem 147 Mamuju, Kolonel Yusuf Sampetoding yang mewakili Danrem 147 sebagai Komandan Satgas (Dansatgas) Penanggulangan Bencana.

Berdasarkan pemantauannya di lapangan, beberapa toko sudah kembali dibuka. Meski demikan tetap  mendapatkan penjagaan kepolisian. Pengamanan ini untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan seperti penjarahan.

Ia berharap perekonomian di Sulawesi Barat khususnya Kabupaten Mamuju maupun Majene bisa berangsur pulih, sehingga mayarakat bisa hidup dengan normal kembali," tuturnya.

Dansatgas menyampaikan ada 318 titik pengungsian, di mana 299 berada di Kabupaten Mamuju dan 17 titik di Kabupaten Majene.

Adapun jumlah personil yang dikerahkan dalam penanganan bencana gempabumi di Sulawesi Barat, antara lain personil TNI berjumlah 1561 orang.

Polri 744 orang, bahasa anak 100 orang, BPBD 100 orang, serta relawan kurang lebih 850 orang.

Menurutnya, pendistribusian  bantuan saat ini juga masih terus mengalir di beberapa instalasi penampungan yang di kirim melalui pesawat udara, perjalanan darat maupun kapal laut.

Termasuk bantuan berupa alat berat yang sudah tersebar di semua titik kerusakan untuk mendukung kegiatan-kegiatan pembersihan di sekitar runtuhan bangunan.

"Dengan adanya dukungan bantuan alat berat, kami berharap dalam waktu tidak lama lagi reruntuhan bisa bersih seluruhnya sehingga masyarakat dapat segera kembali beraktifitas normal," tutupnya.