Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Angin Kencang di Pajukukang Bantaeng

Pemkab Bantaeng Belum Punya Anggaran Bantuan Rumah Korban Bencana

Pemerintah Kabupaten Bantaeng ternyata belum punya anggaran bantuan rumah bagi korban bencana.

Penulis: Achmad Nasution | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/ACHMAD NASUTION
Rumah Rahim, warga Kampung Bakara, Desa Pajukukang, Kecamatan Pajukukang, kini telah rata dengan tanah akibat diterjang angin kencang, Selasa, (1912021). 

TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Pemerintah Kabupaten Bantaeng ternyata belum punya anggaran bantuan rumah bagi korban bencana.

Bantuan rumah yang sebelumnya menjadi tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kini dialihkan menjadi tanggung jawab Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan Bantaeng.

Kepala Bidang Perumahan, Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan Bantaeng, Misbahussada mengatakan, anggaran sebenarnya sudah diajukan.

"Bantuan rumah ditangani Dinas Perumahan. kami sudah ajukan untuk 2021 tetapi tercoret di DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran)," Kata Misbahussada kepada TribunBantaeng.com, Selasa, (19/1/2020).

Olehnya itu, saat ini belum ada bantuan yang bisa disalurkan kepada korban bencana.

Saat ditanya terkait besaran anggaran yang diusulkan tidak disebutkan.

Namun, dia memastikan bantuan per unit rumah diusulkan sebesar Rp 15 juta.

Dia berharap, usulan selanjutnya bisa diloloskan untuk disalurkan kepada korban bencana.

"Mudah-mudahan tahun ini sudah bisa lolos. Yang dianggarkan untuk bantuan per unit rumah Rp 15 juta," jelasnya.

Dengan begitu, harapan Rahim (55) warga Kampung Bakara, Desa Pajukukang, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng untuk mendapatkan bantuan rumah belum bisa terwujud.

Rumahnya roboh pada Selasa, (19/1/2021) akibat diterpa angin kencang.

Sehingga, Istrinya, Sani (50), dua orang anak dan satu menantunya, saat ini harus numpang di rumah tetangganya.

Kata dia, rumahnya yang sudah rapuh tak bisa lagi menahan kencangnya angin sehingga pada pukul 03.00 WITA dinding tembok dan sebagian atap rusak berat dan akhirnya roboh.

"Malam sudah mulai kencang angin. Nanti jam 3 subuh sudah terangkat atap sama dinding tembok miring karena terpaan angin," kata Rahim.

Menurutnya, saat kejadian dia sedang berada di luar rumah, yang ada hanya anak dan Istrinya, Sani (50).

Beruntung ketika angin kencang merusak rumahnya tidak menyebabkan korban jiwa karena mereka cepat berlari keluar rumah.

"Anak sama istri yang ada di rumah saat kejadian. Tapi Alhamdulillah tidak ada yang luka atau korban jiwa karena cepat lari keluar," ujarnya.

Laporan wartawan TribunBantaeng.com, Achmad Nasution

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved