Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Segini Tarif Penumpukan Peti Kemas di Pelabuhan Utama Makassar yang Ditetapkan Pelindo IV

PT Pelindo IV Cabang Terminal Peti Kemas Makassar menetapkan tarif penumpukan peti kemas di Pelabuhan Utama Makassar

Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Ilham Mulyawan Indra
TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN
Petugas mengawasi aktivitas bongkar muat di terminal peti kemas Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (17/10/2017). PT Pelindo IV akan menerapkan sistem Berthing Window atau sistem koneksi antarpelabuhan paling lambat pada akhir 2017 di 9 wilayah kerjanya, yaitu Makassar, Bitung, Ambon, Kendari, Sorong, Jayapura, Merauke, Tarakan dan Ternate. Penerapan sistem tersebut guna menghindari antrean kapal dan penumpukan peti kemas yang aktivitasnya terus tumbuh sejak peluncuran program tol laut. tribun timur/muhammad abdiwan 

Segini Tarif Penumpukan Peti Kemas di Pelabuhan Utama Makassar yang Ditetapkan Pelindo IV

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - General Manager (GM) PT Pelindo IV Cabang Terminal Petikemas Makassar, Yosef Benny Rohy mengatakan, tarif penumpukan peti kemas di Pelabuhan Utama Makassar mulai Rp18 ribu per hari.

“Berlaku untuk kontainer ukuran 20 feet dan Rp36 ribu untuk ukuran 40 feet,” kata Yosef, Selasa (19/1/2021).

Petugas mengawasi aktivitas bongkar muat di terminal peti kemas Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (17/10/2017). PT Pelindo IV akan menerapkan sistem Berthing Window atau sistem koneksi antarpelabuhan paling lambat pada akhir 2017 di 9 wilayah kerjanya, yaitu Makassar, Bitung, Ambon, Kendari, Sorong, Jayapura, Merauke, Tarakan dan Ternate. Penerapan sistem tersebut guna menghindari antrean kapal dan penumpukan peti kemas yang aktivitasnya terus tumbuh sejak peluncuran program tol laut. tribun timur/muhammad abdiwan
Petugas mengawasi aktivitas bongkar muat di terminal peti kemas Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (17/10/2017). PT Pelindo IV akan menerapkan sistem Berthing Window atau sistem koneksi antarpelabuhan paling lambat pada akhir 2017 di 9 wilayah kerjanya, yaitu Makassar, Bitung, Ambon, Kendari, Sorong, Jayapura, Merauke, Tarakan dan Ternate. Penerapan sistem tersebut guna menghindari antrean kapal dan penumpukan peti kemas yang aktivitasnya terus tumbuh sejak peluncuran program tol laut. tribun timur/muhammad abdiwan (TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN)

Tak hanya menerapkan tarif murah untuk biaya penumpukan di Terminal Petikemas Makassar (TPM), pihaknya memberikan stimulus atau relaksasi kepada para pengguna jasa khususnya untuk kegiatan transhipment selama masa Pandemi Covid-19.

“Misalnya yang awalnya penumpukan di TPM hanya makimal tujuh hari dihitung satu hari produksi, diberikan stimulus 14 hari dihitung satu hari produksi,” ia menambahkan.

Namun stimulus tersebut bukan berarti gratis.

Petugas mengawasi aktivitas bongkar muat di terminal peti kemas Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (17/10/2017). PT Pelindo IV akan menerapkan sistem Berthing Window atau sistem koneksi antarpelabuhan paling lambat pada akhir 2017 di 9 wilayah kerjanya, yaitu Makassar, Bitung, Ambon, Kendari, Sorong, Jayapura, Merauke, Tarakan dan Ternate. Penerapan sistem tersebut guna menghindari antrean kapal dan penumpukan peti kemas yang aktivitasnya terus tumbuh sejak peluncuran program tol laut. tribun timur/muhammad abdiwan
Petugas mengawasi aktivitas bongkar muat di terminal peti kemas Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (17/10/2017). PT Pelindo IV akan menerapkan sistem Berthing Window atau sistem koneksi antarpelabuhan paling lambat pada akhir 2017 di 9 wilayah kerjanya, yaitu Makassar, Bitung, Ambon, Kendari, Sorong, Jayapura, Merauke, Tarakan dan Ternate. Penerapan sistem tersebut guna menghindari antrean kapal dan penumpukan peti kemas yang aktivitasnya terus tumbuh sejak peluncuran program tol laut. tribun timur/muhammad abdiwan (TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN)

Hanya diberikan untuk penumpukan kegiatan transhipment dari sebelumnya tujuh hari menjadi 14 hari.

“Perseroan berharap akan memudahkan para pengusaha untuk pengaturan logistik akibat dampak pandemi dan container shortage untuk kegiatan ekspor dan impor," tandasnya.

Ia menambahkan, dalam rangka mendorong ekspor Pelindo IV juga memberikan diskon sebesar 25 persen untuk kapal dan container handling charge (CHC).

Yakni biaya yang dikenakan oleh pengelola terminal peti kemas kepada pengguna jasanya. (*)

Tak Terlalu Berdampak

Yosef menyebut efek pandemi tidak terlalu berdampak signifikan terhadap kegiatan ekspor impor utamanya di TPM.

“Justru terjadi peningkatan ekspor dan impor khususnya untuk komoditas plywood, rumput laut, marmer dan cengkeh yang meningkat,” bebernya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved