PSM Makassar
Sepakbola Tak Didaftar, Kemenpora Usul 17 Cabor Penerima Vaksin Covid-19, Ini Sikap PT LIB dan PSM
Kemenpora Usul 17 Cabor Penerima Vaksin Covid-19, Tak Ada Cabor Sepakbola
Penulis: Rudi Salam | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) hanya mengusulkan 17 cabang olahraga (cabor) prioritas penerima vaksin Covid-19.
Usulan yang diserahkan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu tak ada cabor Sepakbola.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSM Makassar pun bereaksi dengan situasi tersebut.
Sekedar diketahui, sepakbola merupakan salah satu olahraga paling populer di Indonesia.
Masa pandemi Covid-19 ini membuat sepakbola dalam hal ini kompetisi Liga 1 Indonesia tak kunjung digelar.
Seluruh pecinta sepakbola termasuk pihak yang terkait berharap kompetisi bisa kembali bergulir.
Salah satu solusinya yakni penggunaan vaksin untuk seluruh pemain, perangkat pertandingan maupun official tim yang terlibat.
PSSI pun dalam kesempatan sebelumnya sudah mengajukan 5000 vaksin Covid-19 namun belum mendapat persetujuan.
Belakangan Kemenpora merilis 17 cabor yang diprioritaskan mendapat vaksin, sayangnya tak ada cabor sepakbola di dalamnya.
Media Officer PSM, Sulaiman Abdul Karim, pun menyayangkan putusan Kemenpora tersebut.
"Semoga usulan Kemenpora ada koreksi nanti, kompetisi sepakbola juga perlu mendapat bantuan sebenarnya," ucap Sule sapaannya, Senin (18/1/2020).
Meski begitu Sule berharap PSSI dan PT LIB memberikan solusi lain jika nantinya Pemerintah tak menyetujui permintaan tersebut.
"Bisa disediakan secara mandiri mungkin, yah sesuai janji LIB sebelumnya," tuturnya.
Sementara itu Direktur Utama PT LIB (Liga Indonesia Baru), Akhmad Hadian Lukita, mengatakan pihaknya siap membeli dan menyediakan 1.500 vaksin COVID-19 untuk peserta Liga 1 dan Liga 2.
PT LIB tidak keberatan untuk menyediakan vaksin COVID-19 secara mandiri apabila mereka tak mendapatkan bantuan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Sampai saat ini belum ada kejelasan dengan PSSI telah mengajukan sepak bola sebagai salah satu prioritas penerima vaksin COVID-19.
Namun, semua keputusan ada di tangan Kemenkes dan sejauh ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah mengajukan 17 cabang olahraga prioritas penerima vaksin.
Tetapi, sepak bola dipastikan belum menjadi bagian dari 17 cabor yang telah diusulkan oleh Kemenpora kepada Kemenkes.
Akhmad Hadian Lukita mengatakan bahwa PSSI telah mengajukan ke Kemenkes sebanyak 5.000 vaksin COVID-19 sebagai kebutuhan untuk cabor sepak bola.
Dari 5.000 pengajuan tersebut nantinya ada sebagian akan diakomodir untuk Liga 1 dan Liga 2.
"Jadi, dalam pengajuan PSSI ke Kemenkes, dibutuhkan 5.000 untuk timnas Indonesia, ofisial, Liga 1, 2, 3, perangkat pertandingan, dan lainnya," kata Akhmad Hadian dikutip dari BolaSport.com, Senin (18/1/2021).
"Dari semua itu, apabila PSSI mendapatkan jatah vaksin untuk sepak bola Indonesia, nantinya akan dialokasikan untuk Liga 1, 2, dan lainnya. Untuk PT LIB dikoordinir sekitar 1.500," ucapnya.
Adapun semua masih dalam proses pengajuan dan tergantung Kemenkes apa nantinya PT LIB berhak mendapatkan bantuan vaksin tersebut.
Namun, PT LIB juga telah mempersiapkan diri jika nantinya Liga 1 dan Liga 2 tak mendapatkan bantuan dari Kemenkes.
Hadian dengan tegas mengatakan bahwa PT LIB bersedia membeli vaksin secara mandiri untuk seluruh peserta kompetisi.
"Jika tidak dapat bantuan dari Kemenkes, kalaupun harus vaksin mandiri, PT LIB siap melakukannya. PT LIB siap membiayai vaksin untuk Liga 1 dan Liga 2. Untuk Liga 3 menjadi tanggung jawab Asprov, bukan lagi PT LIB," ucapnya.
PT LIB disebut sudah menghitung seberapa banyak kebutuhan operator kompetisi apabila harus memberikan vaksin kepada peserta Liga 1 dan Liga 2.
Walaupun masih dalam pendataan, Hadian mengungkapkan bahwa perkiraan yang dibutuhkan untuk vaksin tersebut sebanyak 1.500.
Baca Juga: Liverpool Ulangi Catatan Kelam 2005 Usai Main Tanpa Gol dengan Manchester United
"PT LIB saat ini sedang menghitung detailnya. Paling sedikit yang dibutuhkan operator kompetisi 1.500," ujar Hadian.
"Jadi, apabila harus mengeluarkan biaya mandiri. PT LIB siap membeli 1.500 vaksin COVID-19," tuturnya.
PT LIB tak berkeberatan apabila harus menanggung seluruh vaksin COVID-19 demi kelangsungan kompetisi.
Adanya vaksin COVID-19 memang diharapkan bisa jadi angin segar untuk kompetisi bergulir lagi setelah mati suri selama 10 bulan.(*)
